Mohon tunggu...
Hasan Yusuf
Hasan Yusuf Mohon Tunggu... -

Pemerhati Partai Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cara Bersaing dengan PKS di Pilkada Depok

24 Mei 2015   15:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Majunya Rieke Diah Pitaloka (Oneng) dan Nurul Arifin tidak akan mampu mengalahkan jagoan PKS. Kader-kader PKS akan mudah menyerang dua kandidat tersebut dengan tendensi agama. Di dalam Islam, dilarang dipimpin oleh wanita, begitulah perkiraan isu yang akan dikembangkan. Apalgi secara pribdai mantan-mantan artis tersebut kurang memiliki teladan yang baik, mereka diangap mewakili kaum liberal.

Dua periode berkuasanya PKS di Depok tentu saja telah menancapkan kekuasaan hingga level RT. Banyak program-program pendampingan hingga ke level bawah yang dimanfaatkan oleh kader-kader untuk masuk ke masyarakat.

Untuk bersaing dengan PKS, harulah memahami karakter masyarakat di Depok. Jika selama ini kader-kader PKS banyak terbantu dengan program dan anggaran dari Pemda yang bisa langsung mendekat ke masyarakat, maka kandidat-kandidat rifal PKS harus memiliki trust yang lebih baik daripada kader PKS.

Masyarakat Depok hampir sama dengan Jakarta, lumayan terdidik. Untuk mengambil trust mereka maka kandidat yang dimajukan adalah dari kalangan orang-orang yang memilki integritas sangat tinggi baik dari kalangan Kyai dan akademisi.

Kalangan ormas-ormas Betawi dan Islam bisa dijadikan basis pendekatan dan gerak pemenangan dalam Pilkada.

Di satu sisi, untuk mengambil trust masyarakat dan mengurangi rasa percayanya kepada status quo maka perlu dibuka kasus-kasus korupsi, kolusi dan skandal wanita yang dilakukan oleh pejabat-pejabat PKS.

Nepotisme dan prioritas Penguasa kepada kader-kader PKS perlu diopinikan kepada masyarakat sehingga mereka tahu bahwa PKS sejatinya bekerja untuk kelompoknya semata.

Bagaimana nepotisme dalam pengangkatan CPNS dan pejabat di pemda Depok, jika punya bukti perlu diekspos besar-besaran. Atau terkait pengadaan barang/jasa yang dikuasai oleh kader misalnya harus dibuka ke publik.

Bisa juga dengan bantuan sosial pemda yang diutamakan kepada afiliasi dan kader-kadernya sebagai bahan isu politik bahwa PKS selama ini tidak adil dan hanya mengutamakan saudara-saudaranya sesama Ikhwanul Muslimin. Bila perlu bekerjasama dengan pihak KPK atau kejaksaan agung untuk mengangkat kasus-kasus tersebut menjadi isu nasiona, sekali lagi bila memilii bukti hukum yang cukup.

Bila trust masyarakat mulai berkurang ke PKS, tiggal memperhitungkan integritas dan social capital yang dimiliki oleh kandidat rifal PKS. Harus ada tokoh yang dimajukan dengan kredibilitas dan dipercaya oleh masyarakat Depok, tentunya yang bukan PKS.

Selamat berjuang!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun