Mohon tunggu...
Haryono
Haryono Mohon Tunggu... Digital Strategy - PT Babada Wasaka Indonesia dan Bertravel Media

Suka jalan-jalan, menikmati kuliner, suka dengan suasana alam dan tata kota. Bekerja sebagai digital strategy di Pekanbaru, Riau. Kerja part time sebagai owner agency digital marketing yang membantu UMKM dan korporasi.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Pengalaman Jadi Korban Maling Sepeda Motor di Pekanbaru, Akankah Kota ini Aman?

2 Maret 2025   12:52 Diperbarui: 2 Maret 2025   16:25 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Sepeda Motor Waktu Solat di Masjid Jl. SM Amin Panam Pekanbaru (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pagi itu, 28 Februari 2025, saya kehilangan motor kesayangan saya, Honda Revo Fit, plat nomor BM 6675 DAS. Motor yang saya beli tahun 2023 itu hilang saat saya sedang salat Subuh di Masjid Darussalam, Jalan Garuda Sakti KM 1, Kelurahan Tuah Madani, Kecamatan Tuah Madani, Panam, Pekanbaru, Riau. 

Kejadian ini membuat saya tidak bisa berangkat kerja karena di Pekanbaru, transportasi umum masih sangat terbatas. Sebagai korban pencurian motor, saya ingin berbagi cerita sekaligus mengajak kita semua untuk lebih peduli terhadap keamanan di kota ini.

Hari itu, seperti biasa, saya pergi ke masjid untuk salat Subuh. Motor saya parkir di area masjid yang sebenarnya cukup ramai. Namun, setelah salat selesai, motor saya sudah tidak ada. Saya pun panik dan mencari ke sana kemari, bertanya kepada jamaah lainnya, tapi hasilnya nihil. 

Sepeda motor itu adalah kendaraan utama saya untuk bekerja. Tanpa motor, saya tidak bisa berangkat kerja, dan otomatis hari itu saya harus absen dan izin tidak masuk ke kantor.

Honda Revo Fit itu bukan sekadar motor biasa. Itu adalah alat yang membantu saya mencari nafkah untuk keluarga. Saya menafkahi istri, anak, dan keluarga lainnya dengan penghasilan dari pekerjaan yang saya lakukan menggunakan motor tersebut. Kehilangan motor ini membuat hari-hari menjadi berat.

Pencurian Motor: Masalah yang Rutin Terjadi

Pencurian motor di Pekanbaru, khususnya di daerah Panam, bukanlah hal baru. Panam adalah kawasan padat penduduk karena adanya dua universitas besar: Universitas Riau dan UIN Sultan Syarif Kasim (UIN Suska). Banyak mahasiswa, pekerja, dan keluarga tinggal di sini, sehingga tingkat kriminalitas, termasuk pencurian motor, cukup tinggi.

Saya bukan satu-satunya korban. Banyak orang di sekitar saya, termasuk mahasiswa perantauan, pekerja, dan kepala keluarga, yang juga menjadi korban pencurian motor. Ternyata dari keterangan warga, dalam minggu ini sudah banyak kehilangan yang terjadi. Mulai dari laptop, uang jutaan, ban mobil, handphone dan saya kebagian sepeda motor.

Saya bisa membayangkan betapa sulitnya mereka yang menjadi korban maling ini melanjutkan hidup setelah kehilangan kendaraan yang menjadi tulang punggung penghidupan mereka. Abang-abang ojek online misalnya jika kehilangan kendaraan tidak bisa bekerja lagi.

Kehilangan motor bukan hanya soal kehilangan barang berharga, tetapi juga tentang bagaimana melanjutkan hidup. Saya membeli motor itu secara cash menggunakan uang talangan dari keluarga. Jadi saya mencicil dalam beberapa bulan untuk melunasinya ke keluarga.

Sekarang, setelah kemalingan saya harus berhutang lagi untuk membeli motor baru. Padahal, sebagai generasi akhir milenial dengan gaji UMR, memiliki rumah saja masih menjadi mimpi, apalagi harus membeli motor baru. Apalagi hidup tanpa modal warisan orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun