Mohon tunggu...
Haryono Yono
Haryono Yono Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Anti Mainstream di Era "Kids Zaman Now"

19 November 2017   17:29 Diperbarui: 27 November 2017   19:27 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil gambar untuk minyak kayu putih cap lang aroma

    Tampil beda dan kreatif di era globalisasi saat ini bukanlah perkara yang mudah. Di era kid jaman now ( sebuah pelitiran bahasa dari "anak-anak jaman sekarang" yang sedang hangat diperbincangkan saat ini) untuk tampil beda di kehidupan sehari-hari sangat sulit. Banyak anak muda atau remaja zaman sekarang yang mengikuti gaya artis-artis barat, boyband atau pun girlband dari Korea. Mulai cara berbicara sampai penampilan. Orang seperti ini disebut dengan orang yang mainstream. 

Mainstream adalah pola pikir manusia yang selalu cenderung mengikuti perkembangan/trend yang sedang terjadi di sekitar kehidupan sehari-hari mereka. Orang-orang ini mempunyai sifat yang supel dan mempunyai jiwa sosial yang tinggi, dan Pada dasarnya orang-orang yang berpola pikir mainstream ini selalu ingin terlihat sama seperti orang lain. Mereka terkesan tidak mau ketinggalan zaman, atau yang biasa kita disebut dengan istilah kolot, norak, dan sebagaiannya.

"loe bisa, kenapa gue gak bisa?" mungkin ini yang merupakan dasar pemikiran para mainstream. Oleh sebab itu, segala sesuatu yang terkesan baru akan segera dipelajari dan untuk selanjutnya akan ia terapkan dalam kehidupannya. Contohnya seperti gaya berpakaian yang selalu trendy, cenderung menyukai musik yang bertema cinta. 

Para orang yang mainstream lebih kepada pergolakkan dalam diri mereka sendiri yang mana mereka sering kehilangan jati diri mereka sendiri, sebagai akibat atas segala bentuk perkembangan yang sedang terjadi. Mereka berusaha untuk tampil mirip atau sama seperti artis-artis tersebut. 

Kebanyakan dari anak muda sekarang tidak mampu membuat gaya mereka sendiri. Padahal jika seseorang mampu membuat suatu inovasi terbaru seperti misalnya gaya berpakaian atau penampilan bukan tidak mungkin orang tersebut bisa menjadi trend center di kalangan masyarakat.

Untuk menjadi trend center tidaklah harus mahal, karena seseorang hanya harus mengerti apa itu color matching, dan style sesuai dengan usia dan kegiatan yang sedang di lakukan. Untuk bisa melakukan itu tidaklah harus membeli baju baru atau celana baru, yang paling terpenting dilakukan hanyalah mengkombinasikannya sehingga enak dilihat dan nyaman saat beraktivitas. 

Seseorang yang menjadi trend center di kalangan masyarakat biasanya merupakan orang yang anti mainstream dimana menjadi gaya hidup yang berbeda dan menarik dari orang lain. Orang tersebut umumnya senang aktivitas yang tidak mau ikut-ikutan. Misalnya ketika orang banyak menggunakan baju lengan pendek, maka yang anti mainstream akan memilih menggunakan baju yang lengannya panjang sebelah, yang kanan panjang dan yang kiri pendek. 

Atau bisa juga ketika gaya rambut pria banyak yang menggunakan gaya rambut cowok-cowok Korea, maka orang yang anti mainstream lebih memilih gaya rambut yang tidak umum. Kemudian yang paling terpenting disini adalah ketika seseorang ingin menjadi trend center di masyarakat, orang tersebut harus percaya diri dengan diri mereka.

Percaya diri di hadapan orang banyak pada dasarnya adalah sama. Saat seseorang memiliki mindset "kesamaan" dan "bisa asal mau belajar", maka rasa rendah diri tidak perlu lagi ada. Termasuk di depan banyak orang. So what gitu loh dengan banyak orang? GueBeda bukan karena lu. Kalau ada yang mengejek atau menghina, percayalah dia merasa terancam oleh anda karena sebenarnya dia merasa lebih jelek, sehingga berusaha menjatuhkan anda. Jadi jangan dengar orang yang menghina anda.

Agar penampilan bisa menarik tentunya harus melakukan segala cara, salah satunya adalah dengan melakukan perawatan-perawatan yang bisa membuat terlihat keren dalam segala bidang, contohnya saja perawatan wajah, perawatan kulit, perawatan tubuh, perawatan rambut dan sebagiannya. Pengalaman yang pernah saya rasakan ketika masih duduk di bangku perkuliahan, saya ingin tampil beda dan ingin antimainstream di kalangan mahasiswa lainnya. 

Pada saat itu saya ingin memakai minyak wangi yang berbeda dengan mahasiswa lainnya. Aroma atau wewangian (Parfum) itu bagi saya dapat meningkatkan kepercayaan diri saya, dengan menggunakan parfum maka kepercayaan diri seseorang akan naik, karena parfum menyebar aroma wangi yang umumnya disukai oleh semua orang dan seseorang pengguna parfum akan merasa lebih percaya diri dan bebas beraktifitas. Maka dalam memulai hari saya selalu memilih wewangian yang membuat saya lebih percaya diri. Istilahnya aromatic dressing, yakni pemilihan aroma seperti kita memilih baju yang disesuaikan dengan kegiatan yang akan kita jalani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun