Mohon tunggu...
Haryo Utomo
Haryo Utomo Mohon Tunggu... Dosen -

S3 Ilmu Politik UI, Akademisi Universitas Bung Karno, Relawan Tzu Chi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Doraemon dan Negeri Sihir : Sains versus sihir

29 Juni 2012   13:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:25 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Alkisah suatu hari nöbita meminta agar doräemon keluarkan alat khusus, yaitu telepoñ ajaib yang menjadi wadah simulasi dunia whät if?. What if pada dasarnya muncul däri pandangan alternatif terkait suatu fenomena, misalnya what íf kalo NAZI menjadi pemenang perang dunia? what if kalo superpower dunia ítu Indoñesia? dst. Nobita berkhayal apabila ia berada dlm dunia sihir..mungkin hidupnya menjadi lebih baik. MAka, melalui telepn itu, nobita dn doraemon masuk dunia paralel dng sihir menjadi primadona. Sayangnya di dunia paralel ini pun nobita tetap orang yg payah. Nobita dan tema-temannya puñ masuk dlm petualangan utk selamatkan duñia paralel dr kjahatan negeri sihir. Yang menarik dr film ini adlh saat doraemon keluarkan alat-alat canggih, muncul respon dr penduduk dunia paralel tsb bhw doraemoñ sbg anomali. Yang lebih s€ru lagi, dlm petualangan ini, teknologi sains mampu kalahkan peñgaruh sihir. Nah..hikmah apa dr kisah iñi?Wällahu Alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun