Mohon tunggu...
Haryanto Kandani
Haryanto Kandani Mohon Tunggu... -

Achievement Motivator | Penulis Buku Best Seller The Achiever | Self Improvement Trainer | Personal Coach | www.haryantokandani.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saya Tidak Percaya Nasib Buruk

1 Juli 2012   15:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:22 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Banyak orang merasa bahwa mereka tidak dapat memperoleh pekerjaan yang lebih baik daripada yang mereka miliki sekarang, tidak dapat meningkatkan atau mengubah hubungan pribadi, tidak dapat meningkatkan pendapatan, tidak dapat meningkatkan pengetahuan dan keahlian, tidak dapat menurunkan berat badan, dan tidak dapat melakukan banyak hal lain yang benar-benar ingin mereka lakukan. Mereka telah mencoba dan gagal berkali-kali pada masa lalu sehingga mereka langsung menyimpulkan bahwa hanya sedikit yang dapat mereka lakukan untuk mengubah masa depan mereka. Mereka kemudian berubah menjadi pasif dan bersikap menerima segala situasi yang menimpa mereka.

Akhirnya, karena berbagai pengalaman yang buruk yang sering dialami, beberapa orang merasa bahwa tidak ada lagi yang dapat mereka lakukan untuk mengubah apa yang terjadi pada hidup mereka atau untuk meningkatkan kehidupan mereka. Akibat perasaan tidak berdaya seperti ini kadang membuat mereka mulai berkata, "Nasib saya buruk". Ini biasanya yang dijadikan alasan utama bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas hidup mereka.

Tidak dapat dipungkiri kalau memang ada banyak orang meyakini bahwa nasib baik adalah sebuah faktor utama yang dibutuhkan dalam meraih keberhasilan. Menurut mereka, beberapa orang telah digariskan untuk memiliki nasib baik, sementara yang lain memang bernasib buruk. Seolah-olah nasib baik dan nasib buruk adalah seperti  sebuah takdir, garis tangan atau tanggal lahir yang tidak dapat diubah lagi.

Pernahkah Anda mendengar seseorang mengatakan bahwa nasibnya buruk? Atau Anda sendiri juga sering merasa kalau Anda bernasib buruk? Menurut saya tidak ada seorang pun yang bernasib buruk, yang ada hanyalah pilihan-pilihan buruk dan kebiasaan-kebiasaan buruk yang akhirnya menciptakan suatu keadaan yang buruk. Keadaan buruk inilah yang biasa orang-orang sebut dengan nasib buruk. Atau mungkin saya istilahkan sebagai BAD LUCK = Bad Choices + Bad Habits.

Ini berarti Anda juga dapat menciptakan nasib baik Anda sendiri dengan mulai mengambil pilihan-pilihan yang baik dalam kehidupan Anda dan membangun kebiasaan-kebiasaan yang baik pula, sehingga Anda dapat menikmati banyak hal-hal baik yang datang dalam setiap area kehidupan Anda.

Haryanto Kandani
Achievement Motivator & Penulis Buku Best Seller The Achiever
www.haryantokandani.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun