Mohon tunggu...
S. Haryani C.
S. Haryani C. Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Writer

DM for Collaborate Artikel, Esai, Puisi, Narasi, dan Notulen Pertemuan 📍 Surabaya, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Belajar Menulis Opini

18 November 2015   14:25 Diperbarui: 18 November 2015   14:33 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Menulis opini di surat kabar seperti Jawa Pos tidak semudah yang dibayangkan. Tapi, kali ini penulis ingin berbagi ilmu tentang menulis opini yang didapatkan dari kelas Writerprenuer Mama JP. Syukur, pembelajaran kami bersumber dari redaktur Jawa Pos langsung. Sebut saja Pak Atang yang pekerjaan hari-harinya menyeleksi sekitar lima belas tulisan opini yang masuk melalui surel opini@jawapos.co.id.

Silakan disimak bacaan ini jika Anda siap menulis opini langsung. Apabila Anda belum siap menulis opini, silakan disimpan halaman ini (save page as / bookmark) atau copy paste ke Ms. Word dengan menyebutkan penulis dan alamat websitenya. Kemudian silakan Anda berjanji pada diri sendiri untuk menerapkan ilmu ini saat menulis opini. Sungguh, laksanakan titah paragrap ini. Terima kasih ;)

Definisi opini menurut ppt beliau :

Opini adalah pendapat/ gagasan/ ide yang ditulis ilmiah dengan bahasa populer dan dimasukkan ruang publik untuk mempengaruhi publik. Merupakan pandangan seseorang tentang masalah ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan dalil-dalil ilmiah. Penulis opini berasal dari orang-orang yang ahli dalam bidangnya.

Opini memiliki saudara kembar. Saudara opini adalah kolom. Selayaknya saudara kembar, sekembar-kembarnya pasti memiliki ciri pembeda. Ciri pembeda tersebut adalah style atau gaya bahasa. Jika bahasa opini cair, maka  bahasa kolom lebih cair lagi. Kolomnis terkemuka yang sering nampang di Jawa Pos adalah Sujiwo Tedjo dan Reynal Kazali. Mereka memiliki style yang berbeda yang dapat menunjukkan sejatinya diri mereka.

Yang dibutuhkan dalam menulis opini adalah sebagai berikut:

  1. Ide/ Gagasan

Seorang penulis terlatih/profesional begitu mudah mendapatkan ide. Mengapa bisa begitu? Karena kunci sukses mereka adalah membaca. Beberapa diantara jembatan menjadi penulis profesional adalah gemar membaca dan berdiskusi. Hal tersebut dapat diartikan pula sebagai charge otak yang seperti handphone perlu dicharge. Dengan begitu, penulis tak perlu takut kehilangan ide/gagasan.

  1. Pengetahuan

Pengetahuan memiliki beberapa kriteria yang wajib dipenuhi, diantaranya mengenai bidang tertentu, bahasa, dan media massa. Bidang tertentu maksudnya penulis opini harus seorang ahli di bidang tertentu. Hal ini untuk menarik respon publik. Bahasa yang digunakan dalam menulis opini harus mudah dipahami dan srtuktur kalimat baik. Dan yang dimaksud media massa adalah memahami selera media massa yang akan dituju, baik memahami persyaratan dan ketentuan maupun memahami tema-tema yang sering dibahas dalam media massa tersebut.

  1. Argumentasi

Pada bagian argumentasi, kredibilitas seorang penulis opini dipertaruhkan. Seorang penulis harus mampu mempertahankan ide/ gagasannya pada bagian ini. Seorang editor profesional akan tahu apakah tulisan tersebut asal comot-comot informasi dari tulisan orang lain lalu digabungkan jadi kesatuan atau tidak. Penulis harus memiliki gagasan yang orisinal dengan dalil ilmiah yang asli dari buku yang dimilikinya.

  1. Teknik Penulisan

Teknik penulisan merupakan struktur penulisan yang harus dipenuhi. Opini memiliki teknik penulisan yang berbeda dengan berita. Jika berita (orang-orang menyebut) dengan piramida terbalik, maka opini adalah piramida sesungguhnya dan piramida terbalik. Jika berita memuat lead, penjelasan, dan informasi lain, maka opini memuat pendahuluan, referansi, isi (gagasan), konsep pelaksanaan, dan kesimpulan (penutup). Berikut adalah gambar-gambar piramida tersebut:

Piramida Terbalik (Teknik Penulisan Berita):

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun