Mohon tunggu...
S. Haryani C.
S. Haryani C. Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Writer

DM for Collaborate Artikel, Esai, Puisi, Narasi, dan Notulen Pertemuan 📍 Surabaya, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Cara Memiliki Jiwa yang Murni untuk Mengakses Energi Ilahi?

9 September 2020   10:46 Diperbarui: 25 Mei 2021   21:17 1784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jiwa yang Murni/onstellar.com

Setiap orang yang hidup di dunia ini memiliki tujuan. Tujuan sejatinya adalah pencerahan. Pencerahan adalah tujuan pembelajaran hidup di bumi ini. Untuk mendapatkan pencerahan, kita harus memiliki jiwa yang murni. Kita harus menjamin jiwa kita murni dari empat elemen.

1. Emosi

Emosi adalah perasaan. Emosi, seperti kesedihan, ketakutan, dan kecemasan, bisa berasal dari masa lalu di kehidupan sekarang atau masa lalu di kehidupan lampau. Kita harus membersihkan semuanya.

Baca juga : Bunga sebagai Terapi Raga dan Kesehatan Jiwa

2. Ego

Semua ego yang dihasilkan dari pikiran manusia harus dibersihkan. Hasilnya konsep, dogma, norma, persepsi, dan asumsi, yang tidak terkait dengan kenyataan ini. Jika kita ingin mengakses Energi Ilahi, otak harus dibersihkan dari hasil pikiran manusia. Segala sesuatu yang kita dapatkan dari Tuhan adalah kebenaran sejati yang tidak melanggar prinsip kasih.

3. Karma

Karma memiliki dua jenis, yakni karma baik dan karma buruk. Karma bisa didapatkan dari kehidupan kita, kehidupan sekarang dan kehidupan lampau. Kita harus mewaspadai hal ini. Kita harus menerima diri kita sendiri apa adanya. Menjadi pribadi yang pemaaf dan pandai berterima kasih akan membersihkan kita dari karma buruk. Jangan lupa untuk menginvestasikan karma baik setiap harinya. Ini mudah! Tersenyumlah dan bagikan getaran kasih untuk semua makhluk.

4. Energi

Energi adalah elemen penting untuk menjadi jiwa yang murni. Kita harus melepaskan semua energi yang tidak selaras. Tepatnya, iblis dari dimensi lain, dimensi yang lebih rendah, yang kita tarik dari hasrat ego kita.

Baca juga : Penguat Jiwa yang Sepi Pasca Depresi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun