Mohon tunggu...
Harris Aryadin
Harris Aryadin Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis Freelance

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengenal Tanaman Indigofera sebagai Alternatif Pengganti Pakan Ternak di Tengah Cuaca Ekstrem

8 November 2024   16:39 Diperbarui: 14 November 2024   15:21 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman Indigofera (flickr.com/Museum Toulouse)

Perubahan iklim dan cuaca ekstrim merupakan tantangan besar bagi peternak, terutama dalam memenuhi kebutuhan pakan ternaknya. Dalam menghadapi kondisi ini, pencarian solusi untuk menjaga kesehatan dan produktivitas ternak menjadi semakin mendesak. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai alternatif pakan ternaka adalah tanaman Indigofera, khususnya Indigofera zollingeriana. Tanaman ini dikenal sebagai pakan ternak yang kaya akan nutrisi dan mampu bertahan terhadap cuaca yang ekstrim.

Apa itu Tanaman Indigofera?

Tanaman Indigofera (pixabay.com/Nandhalal_vs)
Tanaman Indigofera (pixabay.com/Nandhalal_vs)

Indigofera merupakan salah satu jenis tumbuhan yang termasuk dalam famili Fabaceae,  yang mencakup berbagai spesies. Indigofera zollingeriana adalah salah satu spesies yang sering digunakan sebagai pakan ternak. Tanaman ini tumbuh berupa perdu dengan tinggi mencapai 1 hingga 2 meter, memiliki daun majemuk dengan 3-5 helai, serta bunga yang berwarna merah muda hingga ungu yang menarik perhatian. Indigofera memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi tanah, membuatnya ideal untuk ditanam di berbagai daerah.

Manfaat Tanaman Indigofera

Tanaman Indogofera (pexels.com/Madison Inouye)
Tanaman Indogofera (pexels.com/Madison Inouye)

Indigofera memiliki nilai gizi yang tinggi, termasuk kandungan protein, serat, kalsium dan posfor yang penting untuk pertumbuhan ternak. Dikutip dari laman instagram Kementerian Pertanian, kandungan protein kasar dalam daun Indigofera dapat mencapai 27,9%, serat kasar 15,25%, kalsium 0,22%, dan fosfor sebesar 0,18%, menjadikannya pakan yang sangat baik untuk ternak seperti sapi, kambing, dan domba. Nutrisi yang terkandung dalam tanaman ini dapat membantu meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak.

Dengan menggunakan Indigofera sebagai pakan ternak dapat menekan biaya pakan yang dikeluarkan. Pasalnya, tanaman ini dapat ditanam secara berkelanjutan serta dapat tumbuh dengan cepat. Indigofera, memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap cuaca ekstrem, dan dapat tumbuh dengan baik di tanah yang kering serta memiliki ketahanan terhadap kondisi panas yang tinggi. Peternak dapat mengandalkan Indigofera sebagai sumber pakan yang stabil, terutama selama masa sulit ketika pakan konvensional sulit didapatkan. Selain bermanfaat sebagai pakan ternak, Indigofera juga dapat berfungsi sebagai penutup tanah yang membantu mencegah erosi, menjaga kelembapan tanah, dan memperbaiki struktur tanah. Ini menjadikannya pilihan yang ideal dalam menghadapi perubahan iklim yang ekstrem.

Metode Penanaman 
Metode penanam Indigofera sama seperti dengan tanaman laninya, bahkan dapat ditanam dengan mudah. Indigofera, dapat ditanaman melalui biji ataupun di stek dengan menggunakan cabang tanaman yang sehat. Penanaman dapat dilakukan dengan jarak tanam yang cukup untuk memungkinkan pertumbuhan optimal. Perawatan yang diperlukan termasuk penyiraman secara teratur, terutama pada tahap awal pertumbuhan.

Indigofera memiliki waktu panen yang relatif cepat. Dalam kurun waktu 4 bulan, tanaman ini dipanen sebanyak 3 kali, yaitu pada umur 60, 90, dan 120 hari setelah tanam. Dengan produksi dalam satu kali panen mencapai 21 ton/ha/tahun atau produksi bahan kering mencapai 5 ton/ha/tahun.

Tanaman Indigofera merupakan alternatif pakan ternak yang menjanjikan, terutama di tengah cuaca ekstrem yang sering dihadapi peternak. Dengan nilai gizi yang tinggi, kemampuan beradaptasi yang baik, Indigofera dapat menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam sektor peternakan. Diharapkan, lebih banyak peternak yang mengenal dan mengadopsi tanaman ini untuk mencapai keberlanjutan dalam usaha peternakan. Semoga artikel ini bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun