Mohon tunggu...
Harwimuka
Harwimuka Mohon Tunggu... Petani - Pensiunan Pengawas Sekolah

Cahaya matahari selalu menghitung waktu kehidupan dinamis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ratap Seorang Anak

29 November 2024   10:58 Diperbarui: 29 November 2024   09:05 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ratap Seorang Anak

Bapak….

aku termenung memandang matahari bertahta di cakrawala

cahaya keemasan beraroma sampah tumpah

berbaur beragam noda bangkai

pagi cerah mengiring langkah duka tanpa arah

aku hanya tengadah pasang keranjang di muara bumi

meneguk sisa terbuang

Ceria bapak, indah simbok…

kenangan selalu berteduh dalam rasa asam manis

saat bapak bangunkan kerbau pembajak langkah pagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun