Mohon tunggu...
Harun Gafur
Harun Gafur Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sosial Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Surat Cinta dari Sang Maha Pencipta

23 Mei 2022   08:02 Diperbarui: 23 Mei 2022   08:05 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Harun Gafur Haliun

Gerak, dalam kehidupan dari ada maupun tidak ada selalu ada cinta yang melandasi aksi dan reaksi perjalanan kehidupan, dengan diturunkannya Al-Qur'an sebagai pedoman hidup, ini menunjukkan bahwa begitu cintanya Allah sebagai Sang Maha Pencipta kepada manusia sebagai mahluk-Nya. Agar manusia bisa menjalani kehidupan dengan baik maka diturunkanlah Al-Qur'an. Jadi dalam hal ini kita bisa melihat bahwa  Al-Qur'an itu bagaikan surat cinta dari Sang Maha Pencipta yang diberikan kepada manusia sebagai mahluknya. Memang dari awal penciptaan manusiapun, Allah sudah menunjukkan, bahwa begitu besar cintanya Dia kepada manusia.

Coba kita renungkan, dari sekian mahluk Allah, Allah menjatuhkan pilihannya kepada manusia untuk dijadikan sebagai khalifah di muka bumi. Pada awalnya malaikatpun cemburu atas penunjukkan manusia sebagai khalifah ini, maka mereka memprotes, wahai Tuhanku, kenapa Engkau hendak menjadikan orang yang akan merusak dan menumpahkan darah di muka bumi, padahal kami selalu bertasbih memuji Mu dan mensucikan nama Mu. Tapi apa kata Allah, wahai malaikat, sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui (lihat QS 2: 30). Lalu dengan kecintaannya juga Allah mengajarkan beberapa ilmu pengetahuan kepada Adam yang mana ilmu pengetahuan tersebut tidak di ajarkan kepada para malaikat. Bahkan dalam hal ini Adam sendiri yang diminta untuk memberitahukan kepada para malaikat. (lihat QS 2: 31 dan 33).

Mahluk Allah lainnya yang bernama Iblis juga demikian, mereka tidak rela dengan dijadikannya manusia sebagai khalifah. Bahkan mereka tidak mengikuti perintah Allah pada saat Allah menyuruhnya untuk bersujud kepada Adam. Bahkan iblis bersumpah untuk menyesatkan Adam, dan memang mereka berhasil menggoda Adam, lantas Allahpun marah kepada Adam karena mengikuti apa yang diperintahkan oleh iblis. Adam menyesali keselahannya lantas Adampun bertaubat kepada Allah. Dalam keadaan demikian lagi-lagi Allah menunjukan cintanya kepada manusia. Allah menerima taubatnya Adam, memang Dia Maha penerima taubat dan Maha Penyayang (lihat QS 2 : 37). Begitulah memang Allah sangat menyayangi manusia sebagai mahluknya.

Kalau kita membaca Al-Qur'an, banyak sekali ayat-ayat yang menunjukan begitu besar cintanya Allah kepada manusia. Mari kita simak beberapa ayat di bawah ini.

Layangan Tak Putus dan Cinta Sang Maha Pencipta

                     Dialah yang menjadikan sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurukan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui, Al-Baqarah (QS 2 : 22). Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikannya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu, Al-Baqarah (QS 2 : 29).

                     Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu, Al Kahfi (QS 18 : 84). Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Subhanaallah, dengan hanya melihat empat ayat tersebut diatas saja, kalau betul-betul kita berusaha untuk meresapinya, maka kita akan merasakan begitu besarnya kecintaan Allah kepada manusia sebagai mahluknya.

                     Dengan sengaja, Allah menciptakan bumi ini adalah sebagai hamparan untuk manusia, begitu juga menciptakan langit yang berfungsi sebagai atap bagi manusia. Lantas dari langit itu Allah menurukan hujan, dan dengan perantaraan hujan itu Allah menubuhkan berbagai jenis tumbuhan yang bisa mendatangkan rezki buat manusia. Bahkan di ayat berikutnya Allah mengatakan bahwa segala yang ada di bumi itu memang sengaja Allah jadikan untuk keperluan manusia. Lantas untuk keperluan mengelola bumi ini, Allah memberikan kekuasaan kepada manusia serta memberikan jalan untuk mencapai segala sesuatu. Namun Allah juga memberikan perintahnya agar dalam menjalani kehidupan  di muka bumi agar manusia mencari makanan yang halal dan baik, serta melarangnya untuk tidak mengikuti langkah-langkah syaitan. Sekali lagi ini menunjukan bahwa begitu besar cintanya dan kasih sayang Allah terhadap kita sebagai manusia.

                     Seluruh ayat-ayat dalam Al-Qur'an merupakan pedoman bagi manusia untuk menjalankan kehidupannya. Didalamnya terkandung: Perintah dan larangan. Ada pelajaran Ada pembeda antara yang baik dengan yang buruk. Ada kabar gembira dan ada peringatan. Bahkan Al-Qur'an merupakan kitab yang dapat menjelaskan segala sesuatu. Maka Allah memerintahkan "IKUTILAH AL-QUR'AN" maka insya Allah, akan selamat hidup kita di dunia, dan akan mendapatkan safaat di akhirat kelak.

                     Seandainya kita bisa menyikapi bahwa Al-Qur'an merupakan surat cinta dari Sang Maha Pencipta, insya Allah kita akan selalu rindu untuk membacanya. Barangkali kita bisa menganalogikan bagaikan sepasang remaja yang sedang dilanda jatuh cinta. Dan juga bagaikan pasangan suami isteri dalam kisa sinetron yang tren saat ini "Layangan Putus" itu tidak mungkin terjadi seperti skenario yang ditayangkan karena apabila mereka mendapat surat cinta dan mengikuti semua perintah sang maha pemilik cinta maka hal tersebut juga akan ditunaikan oleh sang kekasih, meraka akan selalu berulang--ulang untuk membacanya lewat pesan dari Alqur'an. Walaupun sang kekasih tidak tampak dihadapan mereka,  bahkan berada jauh diseberang lautan atau bahkan diseberang benua, namun hati mereka akan selalu merasa dekat, dan mereka akan berusaha sekuat-kuatnya agar mereka betul-betul berada didekatnya dan mereka ingin tetap untuk selalu berada bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun