Mohon tunggu...
Harun Gafur
Harun Gafur Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sosial Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Digitalisasi dan Adaptasi Merdeka Belajar

23 Mei 2022   09:07 Diperbarui: 23 Mei 2022   09:11 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di zaman yang semakin berkembang ini yaitu era digital, teknologi memang merupakan suatu hal yang sangat penting. Dunia pada saat ini tengah menghadapi era teknologi atau biasa disebut revolusi industri 4.0. kondisi tersebut ditandai langsung dengan penggunaan mesin digital dan internet yang menyebabkan perubahan yang cepat dan signifikan terhadap segala sektor kehidupan manusia sehingga memudahkan manusia dalam melakukan berbagai pekerjaan termasuk dalam dunia pendidikan kita saat ini.

Dengan segala kemudahan itulah mampu mengubah cara hidup, bekerja, dan berpikir berhubungan satu sama lain. Industry 4.0 merupakan otomasi dari pekerjaan-pekerjaan manusia yang dibantu langsung oleh teknologi sehingga pekerjaan akan lebih efisien dan efektif dikerjakan. Selain itu, informasi juga berperan penting dalam dunia yang semakin canggih ini. informasi akan sangat berguna karena orang yang menguasai informasilah yang akan memiliki peluang maju lebih besar dalam segala hal dibandingkan orang yang tidak menguasai informasi dalam hal ini adaptasi suber daya manusia itu sediri sehingga mampuh memanfaatkan teknologi dan membangun kreatifitas kerja yang lebih kreatif dan inovatif.

Pemanfaatan informasi yang optimal dapat memudahkan seseorang bahkan kelompok besar dalam meraih pikiran baru untuk melakukan pengembangan yang berguna. Era transformasi digital saat ini mengubah kondisi ekonomi, politik dan kondisi sosial serta pendidiakan sehingga mengharuskan lemba, institusi, sekolah atau organisasi serta masyarakat dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tetap relevan dan tidak ketinggalan.

Dalam menghadapi era transformasi digital, Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan di Maluku utara dan daerah 3T lainyya yang melek teknologi merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan untuk menghadapi era tersebut. Termasuk program di bidang pendidikan yaitu Merdeka Belajar di sekolah harus mendapat perhatian penuh, karena dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai sumber penggerak pendidikan dan fasilitas sebagai motor penggerak merdeka belajar, tanpa semua itu diperhatikan maka pendidik atau Sumber Daya Manusia (Guru) tidak akan mampuh untuk secepatnya beradaptasi karena membutuhkan waktu yang cukup lama, apalagi dengan isi kurikulum merdeka belajar tentunya bukan hal yang gampang, butuh penyesuaian atau adaptasi secara totalitas dari soal admistrasi, teknologi, sampai Sumber Daya Manusia (Guru/pendidik). Apalagi selanjutnya, era revolusi industri 4.0 mengalami perubahan yang nantinya akan mengahadapi masyarakat 5.0 atau biasa disebut society 5.0.

Suatu Terobosan konsep merdeka belajar dengan pendekatan teknologi oleh menteri pendidikan yang muncul dengan metode Digitalisasi Pendidikan memang pasti dapat membawa perubahan besar di semua lini kehidupan pendidkikan dan sosial masyarakat tentunya juga di wilayah Maluku utara. Tetapi yang perlu bapak menteri pendidikan pahami adalah bagi pendidik di wilayah timur Indonesia atau daerah 3T tentunya ini merupakan cara baru menggunakan teknologi untuk mengubah perilaku dan sistem sumber daya manusia yang juga nantinya mampu menawarkan peluang beserta tantangan akan tanggung jawab bersama dalam mencapai masa depan yang komprehensif dan mampu menyebar secara global tentang digitaliassi pendidikan menggunakan pendekatan teknologi yang merubah kehidupan kita saat ini dan masa yang akan datang bagi generasi bangsa ini. Oleh karena itu hal penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan khususnya pada tingkat sekolah adalah bukan hanya fokus pada isi sebuah kebijakan tetapi juga perlu diperhatikan terkait adaptasi Sumber Daya Manusia (SDM) pendidik dan isi dari kebijakan yang akan nantinya diterapkan.

Revolusi Industri 4.0 Vs Masyarakat 5.0 di Daerah 3T

Saat ini revolusi industri 4.0 sudah mulai diterapkan di berbagai lini kehidupan manusia. Salah satunya yaitu artificial intelegence (AI) atau kecerdasan buatan. Bukan hanya pada bidang industri saja, AI juga dikembangkan di smartphone maupun rumah-rumah masa depan untuk mempermudah kehidupan manusia. Jika penerapan seperti itu sudah besar-besaran digunakan oleh banyak orang, tidak hanya segelintir orang saja, maka itu akan membuat manusia lebih leluasa dalam melakukan kegiatan lain yang ingin dicapainya. Akselerasi digitalisasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui (tribunnews.com_5/1/2022) bahwa digitalisasi dapat meningkatkan mutu pendidikan Nasional. Adaptasi penguasaan teknologi juga digencarkan Jokowi untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul yang berkualitas. Demikian hal itu diungkapkan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Solehuddin.

Menurutnya kebijakan percepatan transformasi digital di bidang pendidikan merupakan bentuk kepedulian Jokowi terhadap masyarakat. Melalui digitalisasi, ia menilai, Jokowi berhasil membuka akses pendidikan sampai ke tingkat desa. Sehingga pendidikan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. "Bagaimana digitalisasi mampu membuat akses masyarakat semakin terbuka terhadap pendidikan yang berkualitas," ujar Prof. Solehuddin di Bandung, Jawa Barat, seperti dikutip; tribunnews.com, Rabu (5/1/2022).

Demi mendukung transformasi digitalisasi pendidikan Jokowi berjalan lancar. "Digitalisasi di bidang pendidikan ini memang kita persiapkan betul," imbuh Prof. Solehuddin, (https://www.tribunnews.com/2022/01/06). Atas dasar itu, ia pun berfokus membantu kampusnya mempersiapkan keperluan pendukung digitalisasi. Dari hal tersebut harus dipersiapkan dengan sangat matang. "Supaya saat kita memasuki era digitalisasi ini betul betul kita bisa memaksimalkan pemanfaatan teknologi," bukan hanya kampus yang menjadi focus transformasi digitalisasi tetapi sekolah juga perlu ada perhatian penuh apalagi di wilayah paling timur Indonesia.

Presiden Jokowi melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengucurkan lebih dari 3,7 Triliun APBN untuk akselerasi digitalisasi Pendidikan. Anggaran tersebut untuk memenuhi segala kebutuhan peralatan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) pendidikan. Olehnya itu menurut paradigm penulis Pak Menteri Pendidikan bentuk tim satgas percepatan akselerasi digitalisasi Pendidikan (TIK) pendidikan untuk mengawasi penyaluran kebutuhan teknologi sehingga tepat sasaran bagi dareh yang sangat membutuhkan dukungan dan pendampingan dengan memenuhi segala kebutuhan peralatan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) pendidikan.

Pandemi COVID-19 juga sangat berdampak pada aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan, yang proses pembelajarannya terganggu selama hampir dua tahun. Dari sini terlihat kalau ada jarak yang lebar antar masyarakat Indonesia dalam hal memperoleh pendidikan. Dari mulai kesenjangan fasilitas pendidikan sampai keterampilan sumber daya manusia yang juga berbeda. Dalam digitalisasi dan demokrasi adalah dua hal yang saling mendukung di era modern. Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Dr. Budi Djatmiko menyebutkan demokrasi dalam konteks pendidikan berarti kesempatan yang sama bagi semua orang memperoleh pendidikan tanpa membedakan ras, suku, kepercayaan, atau status sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun