Mohon tunggu...
Bert Toar Polii
Bert Toar Polii Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya adalah penggemar olahraga bridge yang sangat fanatik dan ingin berbagi tentang berbagai kelebihan dan manfaat olahraga ini. Waktu luang saya digunakan untuk memperkenalkan tentang kampung saya Tondano.

Saya adalah penggemar olahraga bridge yang sangat fanatik dan ingin berbagi tentang berbagai kelebihan dan manfaat olahraga ini. Waktu luang saya digunakan untuk memperkenalkan tentang kampung saya Tondano.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Refleksi 47 Tahun Berkecimpung di Dunia Bridge Indonesia

5 September 2018   11:02 Diperbarui: 5 September 2018   11:55 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
theconversation.com

Tidak terasa telah 47 tahun saya berkecimpung di dunia bridge Indonesia tanpa jeda. Diawali tahun 1971 mulai belajar bridge sejak kelas 3 SMA di kota kecil Tondano dan dilanjutkan di Manado ketika kuliah di Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi.

Ketika awal kuliah, konsentrasi masih focus pada olahraga catur. Tapi ketika ikut seleksi catur di Manado hanya berakhir peringkat 10 maka pilihan mulai beralih ke olahraga bridge. Saking getolnya bermain bridge kuliah di Fatek Unsrat terbengkalai, hanya berlangsung 3 tahun.

Klub awal saya adalah Wanea Aces Bridge Club asuhan Alm. Eddy Kumontoy. Tahun 1974 terpilih pertama kali mewakili Gabungan Bridge Manado (Gabmo)  di Kejurnas Bridge Magelang.

Selanjutnya tidak ada Kejurnas Bridge yang tidak saya ikuti yang diselenggarakan setiap tahun. Tahun berikutnya juga terpilih ke  Kejurnas Bridge Banjarmasin.

Pada waktu itu persaingan untuk meraih juara Antar Gabungan hanya antara Manado dan Jakarta Pusat

 Tahun 1976 pertama kali menjadi juara nasional Patkawan Terbuka di Kejurnas Bridge Jogjakarta.

Karena juara maka terpilih mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Montecarlo berpasangan dengan  Wolter Dirk Karamoy.

Inilah kali pertama saya bertanding di luar negeri dan sempat gemetaran ketika berhadapan dengan pasangan legendaris Belladona/Garozzo dari Italia.

Tahun 1977 saya hijrah ke Jakarta dipindahkan dari Jiwasraya cabang Manado ke Kantor Pusat di Jln. Juanda. Sempat menjadi Kepala Seksi di Biro Pengolahan Data yang menangani komputer dari BBM yang waktu itu besarnya tidak ketulungan.

Sebenarnya bisa langsung Wakabag atau menjadi programmer. Tapi karena ketika ikut kursus di IBM yang hanya dua minggu, 4 hari lari ke Semarang mengikuti Turnamen Bridge Djarum Cup yang sangat terkenal.

Akhirnya hasilnya hanya nomor 4 dengan perbedaan angka yang sangat tipis. Peringkat 1-3 langsung jadi programmer atau Wakabag sedangkan peringkat 4-6 jadi operator atau Kepala Seksi. Besar komputer waktu itu, sangat berbeda dengan saat ini :).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun