Mohon tunggu...
Harta Saputra
Harta Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pernah belajar di pesantren 6 tahun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sahabat Akhirat

17 Juni 2021   06:35 Diperbarui: 17 Juni 2021   06:50 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hari ini sebagian dari kaum muslimin masih diberi naungan kekuatan, kesabaran, dan ketenangan dalam menjalani ibadah kepada Rabbnya. Namun tiba nanti masanya ketika gunung-gunung seperti bulu Domba yang dihembus angin (( )) langit terbelah, bintang-bintang bertabrakan, laut diledakkan, setiap yang dikubur dibangkitkan, makan pada hari itu barulah jiwa-jiwa sadar dengan apa yang sudah pernah iya kerjakan selama hidup di Dunia. Maka hari itu dimana tempat beranung ? Pohon rindang yg besar akan tumbang, rumah dan bangunan yg kokoh akan hancur berkeping, lalu adakah yang akan mendapat naungan pertolongan dari Allah Ta'ala?. 

Ada 2 orang yang akan mendapat naungan pertolongan dari Allah Ta'ala, ( ) dua orang yang berkasih sayang karena Allah, bertemu karna allah ( ), dan berpisah Karna Allah ( ). 

Pada hari itu mereka dicari oleh Allah, Allah bertanya ( ) mana orang-orang yang dulu berkasih sayang karena aku ? Tidak adu domba karena aku, tidak menghina karena aku, tidak caci maki karena aku, tidak berkata kasar karena aku, ( ) aku akan beri naungang kepada mereka, dihari yang tidak ada naungan kecuali naunganKu. 

Mereka dicari oleh Allah bukan Allah tak tau, Allah maha tau, tapi Allah cari mereka di Hari itu untuk memberi tau orang yang tidak tau dan krang yang tidak mau tau bahwa di Hari itu ada yang mendapat naungan pertolongan dari Allah Ta'ala, merekalah orang-orang yang berkasih sayang karena Allah Ta'ala.

Berkasih sayang karena kuasa akan sirna, berkasih sayang karena harta akan binasa, berkasih sayang karen suku bangsa, berapa banyak orang yang dilengserkan jabatan sukunya karena melanggar aturan sukunya. Tapi, berkasih sayang karena apapun sukunya, apapun bangsanya, apapun bentuk wajahnya, apapun warna kulitnya, apapun organisasi keagamaannya, dia adalah saudaramu. 

Maka itulah yang diajarkan nabi Muhammad 14 abad yang silam, nabi Muhammad tak memanggil sayyidina Ali, Umar, Utsman, Abu bakar, tapi yang dipanggil nabi Muhammad adalah Bilal bin Abi Rabah. Ketika peristiwa Fathul Makkah 10000 kaum muslimin, Bilal dipanggil dan disuruh naik ke atas Ka'bah dan mengumandangkan adzan ( ). 

Kalau dulu yang mengumandangkan kalimat ini adalah sayyidina Umar, orang-orang akan berkata: ya, dia adalah yang paling kuat. Kalau dulu yang mengumandangkan kalimat ini adalah sayyidina Ali, orang-orang akan berkata: tentulah dia, karena dia saudara sepupunya. Kalaulah dulu yang mengumandangkan kalimat ini adalah sayyidina Utsman, orang-orang akan berkata: ya, dia adalah yang paling kaya. 

Kalau lah dulu yang mengumandangkan kalimat ini dulu sayyidina Abu bakar, maka orang-orang akan berkata: tentulah dia, dia adalah mertuanya. Tapi yang mengumandangkannya adalah Bilal bin Abi Rabah, dia dimuliakan oleh Allah bukan karna warna kulitnya, bukan Karana bentuk wajah dan rupanya, tali dia dimuliakan Allah karna isi hati dan Amal perbuatannya. .

Maka tak ada yang membedakan kecuali isi hati dan Amal ibadah seseorang kepada Allah Ta'ala. Jangan sesekali untuk berkhianat kepada kawan, sahabat, mencari-cari kesalahan kawan, menghina ,menghujat apalagi sampai hati kawan dan sahabat tesakiti dan mata matanya menangis. 

Berkawan, berteman, dan bersahabatlah karena Allah Ta'ala yang selalu membawa kepada kebaikan yang bertambah-tambah, maka senantiasa naungan dan pertolongan Allah akan bersama ketika masa itu sudah tiba. Hari yang dimana tidak ada guna harta dan anak, kecuali orang yang datang menghadap Allah membawa hati yang bersih dan suci .

Wallaahua'lamu maa tasna'uun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun