Mohon tunggu...
Angiola Harry
Angiola Harry Mohon Tunggu... Freelancer - Common Profile

Seorang jurnalis biasa

Selanjutnya

Tutup

Money

Kisah Kakao Sulbar di Kancah Penikmat Coklat Dunia

8 Oktober 2015   11:27 Diperbarui: 8 Oktober 2015   11:27 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sulawesi Barat (Sulbar) adalah provinsi termuda Indonesia, yang siap menjadi rising star dalam hal kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saat ini, Sulbar berada di peringkat kedua tertinggi, dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi setelah Bangka Belitung. Berdasarkan catatan Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Sulbar yakni 8,4 persen. Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo bahkan yakin pertumbuhan ekonomi di Sulbar akan berada di kisaran 8,5 persen atau bahkan lebih.

Hal itu, lantaran Sulbar akan menghasilkan kakao (coklat) dengan kualitas yang semakin baik. Seperti diketahui, kualitas kakao Sulbar hingga saat ini adalah yang terbaik se-Asia Tenggara. Bahkan dengan kondisi alam yang sedang dirundung kemarau pun, kualitas kakao di Sulbar tetap terjaga. Hasil kakao di Sulbar inilah yang menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi provinsi ke-33 tersebut, disusul kopi, cengkeh, kelapa sawit, dan batu bara.

Namun berdasarkan catatan Badan Pengelolaan Lingkungan Daerah (BPLHD) Sulbar, ada tujuh desa yang saat ini berada di tahap waspada kekeringan. Melalui dedikasi untuk negeri, beberapa instansi dan lembaga negara telah mulai turut bergerak mendorong manajemen perairan di tujuh desa tersebut. Salah satunya dengan menggalakkan gerakan pipanisasi bagi ketujuh desa tersebut.

Pipanisasi

Dengan pipanisasi, diharapkan masyarakat di tujuh desa akan terbantu dalam hal kebutuhan pokok. Pasalnya, saat ini masyarakat di desa-desa tersebut harus berjalan sejauh 1-2 kilometer ke sumber mata air yang dekat dengan desa mereka. Adapun penggunaan selang langsung dari sumber mata air, manfaatnya hanya sebatas penduduk yang terdekat dengan mata air. Hal itu tentu mengganggu produktifitas masyarakat yang pada umumnya adalah petani kakao dan kopi.  

Dengan adanya pipanisasi, maka kendala tersebut akan teratasi dan aktifitas masyarakat desa semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya kualitas kakao. Salah satu desa yang telah menghitung manfaat pipanisasi adalah Desa Pati'di yang terletak di Kota Mamuju. Menurut Kepala Desa Pati'di M. Ridwan, pipanisasi akan mengatasi kendala warganya, yang belakangan kian mengeluhkan terhambatnya aktifitas bertani mereka.

"Para warga mengeluh, lantaran susah air, mereka terpaksa memakai waktu bertani mereka untuk mengambil air di sumber mata air," ungkap Ridwan. Alhasil, produktifitas kakao di desanya ikut terkendala. "Padahal kualitas kakao di Desa Pati'di ini terbaik se-Asia Tenggara. Saat panen, kakao di sini langsung dibeli oleh produsen coklat dan es krim terkemuka di dunia," kata Ridwan.

Dia khawatir bila problem ini terus berlanjut, kuantitas dan kualitas kakao yang dihasilkan menurun. Namun masyarakat Sulbar yakin, walau bagaimanapun, kondisi provinsinya akan semakin baik. Optimisme masyarakat itu datang bukan lantaran seiring adanya bantuan dari instansi dan lembaga negara yang ingin ikut berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Tapi karena masyarakat Sulbar kreatif. Ini intinya," ujar Ridwan.

Menurut Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, dengan sentuhan dukungan yang tepat, selain akan semakin mendorong peningkatan sektor perkebunan dan pertainan, juga akan mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi di provinsi yang dipimpinnya itu. "Manfaat bantuan ini luas. Karena mampu meningkatkan kembali semangat warga untuk bertani, yang sempat lesu karena masalah pengairan tadi. Pada akhirnya, itu akan berujung pada peningkatan perekonomian di Sulbar," ungkap Anwar Adnan.

Terlebih Ridwan yang mengatakan, penduduk Desa Pati'di telah menyiapkan sesuatu yang lebih lagi. "Pipanisasi, targetnya adalah kemudahan air untuk warga Desa Pati'di yang umumnya berprofesi sebagai petani kakao. Diharapkan masalah warga teratasi sehingga semangat kerja dan produktifitas pun semakin meningkat. Tapi kami punya target yang lebih dari sekedar," kata Ridwan.

Kualitas dan Kuantitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun