Mohon tunggu...
Angiola Harry
Angiola Harry Mohon Tunggu... Freelancer - Common Profile

Seorang jurnalis biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Dunia Butuh Banyak Storyteller

15 Januari 2020   12:30 Diperbarui: 19 Januari 2020   06:27 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via marketingland.com

Ini dibuat dengan melibatkan lebih banyak pihak, yakni sebuah tim. Karena harus melibatkan pembuatan skenario cerita, peralatan rekam gambar, dan penyuntingan hasil rekaman.

New visual storytelling
Dan yang termutakhir saat ini, visual storytelling bisa dilakukan dengan cara mandiri yaitu dengan visual blog atau vlog. Bahkan sudut pandangnya pun bisa langsung dari pencerita atau sudut pandang pertama. Dahulu, karena peralatan rekam ukurannya besar-besar, jarang yang bisa melakukannya secara mandiri. 

Tapi sekarang, dengan istilah selfie atau wefie, orang-orang sudah bisa membuat sebuah cerita seru, baik cerita dari kejadian atau cerita dari sebuah rekayasa. Melalui vlog, si pencerita bisa terlibat langsung dalam sebuah cerita.

Dari keseluruh jenis storytelling, kembali pada tiga hal ini:
1. Memiliki passion (minat) terhadap sesuatu,
2. Bisa melihat manfaat dari passion,
2. Keinginan untuk berbagi menceritakan minat itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun