Mohon tunggu...
Harrys Simanungkalit
Harrys Simanungkalit Mohon Tunggu... Freelancer - Hotelier

Manusia Biasa Yang Sering Overthinking

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Membenahi Danau Toba Sebelum Menjadi Destinasi Prioritas

24 September 2021   20:35 Diperbarui: 24 September 2021   20:38 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluar dari gapura bandara Silangit, jika anda belok kiri, maka anda menuju jalur spot wisata Huta Ginjang. Lama perjalanan tidak lebih dari setengah jam. Huta Ginjang ini berupa dataran tinggi yang jalurnya melewati lereng pegunungan & hutan pinus. 

Jika cuaca lagi bersahabat, dan awan lagi genit ingin bercanda dengan bumi, anda bisa berdiri sejajar dengan awan. 

Sangat pas untuk menjadi latar belakang foto dengan backsound lagu Negeri Di Awan (Katon Bagaskara). Lhaaa, referensi musiknya jadul betul, ketahuan penulisnya angkatan berapa.

Terakhir saya ke Huta Ginjang, spot wisatanya sih OK, tetapi tidak ada wisata kuliner. Memang ada beberapa warung, tetapi hanya menjual mie instan dan minuman kemasan. Jadi jika anda berniat datang ke sini sekalian piknik, sebaiknya bawa makanan sendiri. Mudah-mudahan tidak ada yang usil, ya? Iya!

Kalau anda belok kanan, anda punya pilihan: mau ke Tapanuli Utara atau ke Toba, karena anda akan bertemu pertigaan. Jika belok kanan, anda menuju Tarutung yang memiliki spot wisata Pemandian Air Panas (Spring Water), wisata rohani Salib Kasih dan Air Soda. 

Jika sudah memutuskan untuk belok kanan, jangan berharap akan melihat Danau Toba lagi, ya. Paling selama perjalanan anda hanya akan melihat satu atau dua ekor kuda yang sedang santai mengunyah rumput di area kampus Universitas Sisingamangaraja.

Tetapi jika anda memang niatnya mau melihat Danau Toba, maka dari pertigaan yang tadi, anda harus belok kiri.

Sebelum memasuki kawasan Toba, anda akan melewati lereng bukit yang cukup patut untuk dijadikan lokasi uji nyali. Namanya Sipintu-pintu, sebuah kawasan berupa jalan sempit selebar dua jalur kendaraan yang sudah mengalami longsor di beberapa titik. Longsornya sudah memakan sebagian badan jalan, sehingga memang harus ekstra hati-hati. Menantang sekali, bukan?

Dan keadaan ini sudah dibiarkan selama bertahun-tahun. Padahal ini adalah jalur satu-satunya akses dari bandara menuju Toba, dan dilalui segala macam bentuk kendaraan. Mulai dari sepeda motor sampai truk proyek.

Bahkan sudah sering terjadi kendaraan terjun ke jurang di sisi jalan karena tidak adanya lampu penerang jalan pada malam hari, atau pagar pembatas antara jalan dengan jurang. 

Harus saya akui, urusan safety di sini memang masih menjadi nomor sekian, belum menjadi prioritas. Sekali lagi saya harus ingatkan, hati-hati kalau berkendara di area ini, apalagi jika ini adalah pengalaman pertama anda menyetir di daerah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun