AB Three juga tergolong kelompok vokal yang lintas usia. Mereka bisa meraih penggemar dari rentang usia ABG sampai dewasa. Nola, Widi dan Lusy adalah penyanyi yang fasionable serta pintar menempatkan diri. Dihadapan penonton remaja, mereka tampil sangat lincah dan atraktif dengan kostum warna-warni cerah dengan busana cenderung seragam. Sementara ketika tampil dihadapan penonton dewasa, mereka tampak sangat anggun dengan gaun panjang feminin yang tetap tak menghalangi gerakan lincah mereka.
Sadar punya kwalitas dan penampilan yang diatas rata-rata, AB Three juga sempat diproyeksikan untuk go international. Sayangnya, setelah merilis album Nyanyian Cintamu (1999) terdengar kabar mengejutkan bahwa Lusy keluar dari AB Three. Keluarnya Lusy (yang notabene personil AB Three yang fasih berbahasa Inggris dan sering menjadi juru bicara AB Three) membuat rencana go internasional tertunda.
[caption id="attachment_94805" align="alignright" width="300" caption="Grafis : Harrys"]
Lusy kemudian mencoba bersolo karir sementara AB Three berusaha bertahan untuk tetap eksis dengan memasukkan Chintya Lamusu untuk menggantikan Lusy. Tetapi ternyata AB Three dengan formasi Widi, Nola dan Lusy adalah satu kesatuan. AB Three tanpa Lusy seperti kehilangan kekuatannya. Sementara Lusy tanpa AB Three seperti kehilangan arah. Terbukti album AB Three (yang kemudian ganti nama menjadi Be3) tanpa Lusy : Auraku dan Selamat Datang Cinta kurang mendapat sambutan sesukses tiga album AB Three terdahulu. Demikian juga album solo Lusy : Selamanya Padamu dan Dua Warna yang kurang mampu mendulang sukses sebesar saat dia masih bergabung di AB Three.
Perpecahan diantara personil AB Three ini cukup disayangkan mengingat AB Three adalah satu-satunya kelompok vokal Indonesia yang mampu mengharumkan nama Indonesia lewat festival internasional serta sekaligus sukses secara komersial dalam penjualan album dan popularitas.
AB Three, they were too soon to quit.