jarak sudah kita lipat dalam layar-
layar singkat. melihatmu dengan dekat
seperti menonton film bisu dari luar
jendela rumah kakek tua kesepian menunggu
malaikat.
kenangan tentangmu adalah adegan-adegan
pemeran utama kehabisan kata-kata. tetapi
kamera menatapmu. mengancammu.
menunggu: dialog apa yang keluar dari
bibir yang tidak pernah lupa betapa dalam
sebuah ciuman yang begitu banyak arti
daripada sebait puisi sapardi?
hitam dan putih. batu dan salju.
dingin dan rasa ingin menjadi kekasihmu
sekali lagi.
seperti menonton film bisu: aku bisa
isi setiap dialog dengan cerita-cerita cinta
sehidup semati. hidup jadi harapanku,
sedangkan mati adalah rasamu.
seperti menonton film bisu: akhirnya kita
tahu, jagoan tidak kalah oleh pertarungan
pertama dan menyerah pada percobaan kedua
; ia bangkit dalam bentuk penyesalan yang
tak bisa ditaklukan diri sendiri.
ada film bisu yang aku lupa judulnya,
tetapi aku memahami jalan ceritanya
: sepasangan kekasih yang malu mengatakan
"bagaimana kabarmu setelah sekian lama
rindu?"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI