Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Health Promoter

Master of Public Health | Praktisi Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

"Red String Theory", Kamu dan Jodohmu Bisa Jadi Terhubung dengan Benang Merah Tak Kasat Mata

16 Mei 2025   14:44 Diperbarui: 17 Mei 2025   13:02 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi red string theory. (Sumber: Freepik via kompas.com)

Pernahkah kamu mendengar cerita tentang benang merah tak kasat mata yang menghubungkan dua jiwa? Sebuah benang yang tidak pernah putus, meski terentang melewati jarak dan waktu. 

Ini bukan sekadar dongeng, melainkan sebuah kepercayaan kuno yang dikenal sebagai Red String Theory atau Teori Benang Merah. Kisah ini telah mengisi imajinasi banyak orang selama berabad-abad, dan hingga kini tetap menjadi simbol cinta, takdir, dan harapan.

Legenda ini bermula dari budaya Tiongkok dan Jepang. Dalam mitologi Tiongkok, ada sosok Yue Lao, dewa perjodohan yang dipercaya mengikatkan benang merah pada pergelangan kaki dua orang yang sudah ditakdirkan untuk bertemu dan bersama. 

Benang itu mungkin kusut, mungkin meregang, tapi tidak akan pernah putus. Tak peduli seberapa jauh jarak memisahkan, atau berapa lama waktu berlalu, benang merah itu akan selalu menarik kedua orang tersebut untuk bertemu pada waktu yang tepat.

Di Jepang, cerita serupa berkembang dengan benang merah yang diikatkan pada jari kelingking. Kisah ini sering muncul dalam cerita rakyat, di mana seorang laki-laki tua misterius membawa benang merah dan mempertemukan dua jiwa yang ditakdirkan untuk bersatu. 

Meskipun mereka mungkin tidak saling mengenal atau bahkan ragu pada awalnya, benang merah itu akhirnya membawa mereka ke dalam sebuah ikatan yang tak terpisahkan.

Apa filosofinya? Red String Theory lebih dari sekadar cerita romantis. Ia mengandung filosofi mendalam tentang takdir, hubungan, dan kesabaran. 

Benang merah melambangkan ikatan yang kuat dan abadi, yang menghubungkan dua jiwa yang memang ditakdirkan untuk saling mengenal dan berbagi perjalanan hidup. Warna merah sendiri dalam budaya Asia melambangkan keberuntungan, cinta, dan kekuatan.

Filosofi ini mengajarkan kita untuk percaya bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang mengatur pertemuan penting dalam hidup. 

Bahwa meskipun perjalanan hubungan penuh liku dan tantangan, ada benang tak terlihat yang menjaga ikatan itu tetap utuh. Ini mengajak kita untuk bersabar, percaya pada proses, dan tidak mudah menyerah pada rintangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun