Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Health Promoter

Master of Public Health | Praktisi Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ubah Sampah Jadi Peluang melalui Bank Sampah

9 Mei 2025   14:12 Diperbarui: 9 Mei 2025   14:12 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: greeneration.org

Bayangkan sebuah tempat di mana sampah yang biasa kita buang setiap hari justru menjadi sesuatu yang berharga. Bukan hanya sekadar tumpukan barang tak berguna, tapi sebuah peluang untuk mendapatkan penghasilan sekaligus menjaga lingkungan tetap bersih. Itulah yang dilakukan oleh banyak komunitas melalui konsep bank sampah.

Bank sampah bukanlah bank seperti yang biasa kita kenal, melainkan sebuah wadah di mana masyarakat diajak untuk memilah dan mengumpulkan sampah rumah tangga yang bisa didaur ulang. Sampah plastik, kertas, kaleng, dan bahan lain yang masih bernilai ekonomi dikumpulkan, ditimbang, dan kemudian ditukar dengan uang atau barang kebutuhan sehari-hari. Dengan cara ini, sampah yang biasanya dianggap beban malah berubah menjadi tabungan.

Awalnya, mungkin terdengar sederhana, tapi di balik itu ada cerita perjuangan dan perubahan pola pikir. Banyak orang yang selama ini menganggap sampah sebagai sesuatu yang harus segera dibuang dan tidak ada gunanya. Namun, melalui edukasi dan pendekatan yang ramah, mereka mulai memahami bahwa memilah sampah sejak dari rumah adalah langkah pertama yang sangat penting. Dengan memilah sampah, proses pengelolaan menjadi lebih mudah dan efektif.

Para pengelola bank sampah biasanya tidak hanya menunggu sampah datang, tapi aktif mengedukasi masyarakat. Mereka mengadakan pertemuan rutin, pelatihan singkat, bahkan memanfaatkan teknologi sederhana seperti grup WhatsApp untuk berbagi informasi dan motivasi. Ini membuat semangat warga untuk ikut serta semakin tinggi. Bahkan, di beberapa tempat, warga saling berbagi kuota internet agar bisa mengikuti pelatihan daring atau menonton video edukasi bersama.

Pelatihan yang diberikan pun bukan sekadar teori. Warga diajarkan cara memilah sampah dengan benar, mengenali jenis sampah yang bernilai, dan bagaimana menyimpan sampah agar tidak menimbulkan bau atau masalah kesehatan. Tak jarang, ada sesi motivasi yang membuat mereka semakin yakin bahwa kegiatan ini bukan hanya bermanfaat untuk lingkungan, tapi juga bisa menambah penghasilan keluarga.

Selain itu, kolaborasi dengan pemulung lokal juga menjadi bagian penting dari pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Pemulung yang selama ini berperan mengumpulkan sampah di lingkungan sekitar, kini menjadi bagian dari rantai pengelolaan yang lebih terorganisir. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi daur ulang, tapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi para pemulung.

Hasil dari semua usaha ini mulai terlihat. Sampah yang terkumpul dan didaur ulang meningkat, dan masyarakat mulai merasakan manfaat ekonomi dari kegiatan ini. Kesadaran dan partisipasi warga pun terus tumbuh. Bahkan, banyak yang menyatakan siap menjadi anggota bank sampah, membuka peluang besar untuk pengelolaan sampah yang lebih baik dan berkelanjutan.

Kalau kamu tertarik ikut berkontribusi, ada dua cara mudah yang bisa kamu pilih: bergabung sebagai anggota bank sampah yang sudah ada, atau bahkan memulai bank sampah di lingkunganmu sendiri.

Menjadi anggota bank sampah cukup sederhana. Cari tahu di mana bank sampah terdekat, lalu daftarkan dirimu. Kamu akan mendapatkan buku tabungan khusus yang mencatat setiap sampah yang kamu setor. Mulailah memilah sampah di rumah-plastik, kertas, kaleng, dan lainnya-dan bawa secara rutin ke bank sampah. Sampah yang kamu kumpulkan akan ditimbang, dan nilainya dicatat di buku tabungan. Setelah terkumpul cukup banyak, kamu bisa menukarkan saldo tersebut dengan uang atau barang kebutuhan sehari-hari. Selain mendapatkan manfaat ekonomi, kamu juga ikut menjaga lingkungan tetap bersih.

Kalau kamu ingin lebih berperan, kamu bisa memulai bank sampah sendiri. Mulailah dengan mengumpulkan beberapa teman atau tetangga yang peduli lingkungan. Rencanakan bersama bagaimana mengelola sampah di lingkungan sekitar, mulai dari pemilahan, pengumpulan, hingga penjualan sampah ke pengepul atau pabrik daur ulang. Siapkan tempat yang mudah diakses untuk penyimpanan sampah dan alat-alat sederhana seperti timbangan. Jangan lupa untuk mengadakan sosialisasi dan pelatihan agar warga memahami manfaat dan cara ikut serta. Dengan kerja sama yang baik dan semangat yang konsisten, bank sampah yang kamu dirikan bisa menjadi pusat perubahan yang memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun