Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Health Promoter

Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hanya Karena Sebuah Jarum Kecil

6 September 2020   20:09 Diperbarui: 6 September 2020   20:51 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Free-Walpaper

Kaka Beny sedang "mandi keringat" dengan wajah yang lelah ketika berbicara dengan seorang gadis berwajah kesal. Saya hanya menatap dari jauh obrolan mereka dengan suara yang terdengar sampai ke dalam telinga saya.

"Hanya sebuah jarum kecil saja dibicarakan seserius itu?" celoteh saya dalam hati.

Jarum yang saya maksudkan bukanlah jarum jahit. Jarum yang membuat pembicaraan mereka panjang tersebut adalah jarum untuk membuka kartu memori pada ponsel. Saya pun tidak tahu apa nama benda itu. Kaka Beny merasa sangat bertanggung jawab untuk mengembalikan benda yang sangat kecil dan bisa didapatkan di mana saja itu.

Sebelumnya, saya dan kaka Beny adalah rekan kerja yang sedang mengurusi sebuah kegiatan di Atambua. Pria yang berusia antara 29 hingga 35 tahun itu merupakan salah seorang penanggung jawab perlengkapan dalam kegiatan bersama kami beberapa hari lalu.

Kebetulan, pada waktu itu, salah seorang dari tim media kami membutuhkan jarum untuk membuka kartu memori ponselnya guna mendukung perekaman acara yang sedang berlangsung. Karenanya, kaka Beny berinisiatif meminjam benda tersebut pada salah seorang gadis penyanyi yang menjadi penyanyi di kegiatan itu.

Setelah kegiatan selesai, kami membereskan semua perlengkapan yang ada. Jarum itu sempat tak terlalu kami pedulikan keberadaannya. Entah masih dibawa oleh anggota tim media kami atau sudah hilang tak tahu kemana.

Saat sedang capek-capeknya membereskan banyaknya benda penting, tiba-tiba gadis penyanyi itu bersama pengelola gedung datang mendekat.

"Kaka, jarum yang tadi dipinjamkan oleh nona ini dimana yah?" tanya petugas pengelola gedung.

"Yang mana yah? Saya kurang tahu, pak," respon saya yang memang tidak tahu menahu soal peminjaman jarum kecil itu.

Mendengar pertanyaan itu, kaka Beny lalu mendekati gadis yang wajahnya terlihat kecewa tersebut. Ia pun meminta maaf karena tidak memperhatikan benda itu dengan baik.

"Kalau begitu, saya minta nomor ponsel kaka dan alamat tempat tinggal, yah?! Nanti saya cari dulu dan saya antar langsung ke rumah," ucap kaka Beny untuk menenangkan gadis itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun