Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Health Promoter

Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jangan Takut Dibilang Cengeng, Ternyata Menangis Itu Menyehatkan

6 Februari 2020   11:08 Diperbarui: 7 Februari 2020   01:00 2934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menangis (Sumber: pixabay.com)

Menangis juga terdiri dari dua jenis yakni tangisan yang buruk dan tangisan yang baik. Keduanya dibedakan menurut akibat yang ditimbulkan. 

Tangisan yang buruk mengakibatkan seseorang merasa kondisi mentalnya lebih parah, sedangkan tangisan yang baik membuat seseorang merasa perasaannya lebih lega. Kedua hal ini berhubungan dengan kesehatan mental.

Tangisan yang buruk disebabkan oleh rasa malu atau menyalahkan diri sendiri akan sesuatu yang terjadi. Tangisan jenis ini juga berhubungan erat dengan tanda dan gejala depresi yang muncul dalam diri seseorang.

Dengan rasa malu, depresi, dan stres yang dirasakan, menangis dapat memperparah keadaan mental. Keadaan tersebut didukung saat tangisan tidak memberikan pengalaman yang baik dan kesenangan dari proses tersebut.

Berbeda dari tangisan yang buruk, tangisan yang baik biasanya disebut sebagai "obat" bagi seseorang yang sedang dalam keadaan mental yang buruk. Akan tetapi tangisan ini dipengaruhi juga oleh waktu, tempat dan dengan/pada siapa tangisan tersebut berlangsung.

Tangisan jenis ini perlu didukung oleh keadaan diri yang memikirkan hal positif seperti mengambil pelajaran dari keadaannya. Selain itu, diperlukan juga suatu kesadaran akan pengetahuan serta resolusi yang membuat seseorang memiliki harapan baru.

Tangisan yang baik bukanlah proses menangis yang asal mengeluarkan emosi. Emosi yang ditunjukan perlu diatur agar dikeluarkan pada saat yang tepat, tempat yang tepat dan juga bersama orang yang tepat.

Contohnya, saat seorang pegawai kantoran sedang merasa kecewa, tangisannya tidak dikeluarkan saat rapat sedang berlangsung. Hal ini dikarenakan ia tahu bahwa ia akan mengganggu proses rapat dengan emosinya.

Pegawai tersebut menunggu rapat selesai atau pergi ke tempat lain sementara waktu untuk menangis. Saat menagis, ia juga bisa bercerita kepada orang yang dipercaya atau melakukannya dalam keadaan sendiri jika ia merasa lebih nyaman. Ia lalu belajar dari keadaanya dan akhirnya merasa lebih lega.

Menangis merupakan respon tubuh yang diperlukan, namun perlu juga dilakukan dengan tepat. Ada yang mengatakan bahwa tangisan dapat membuat seseorang menjadi lebih kuat dan dewasa.

Orang tersebut bisa menjadi lebih kuat karena kesehatan fisik dan mentalnya terjaga. Ia juga menjadi lebih dewasa karena ia telah melalui proses pembelajaran dalam tangisan tersebut. Oleh karena itu, jangan takut untuk menangis, karena menangis itu menyehatkan.

Salam sehat!

Referensi: satu, dua, tiga, empat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun