Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Health Promoter

Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal Berbagai Gaya dalam Menangani Konflik

26 Agustus 2019   10:26 Diperbarui: 26 Agustus 2019   12:48 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sahabat / teman sedang marah [shutterstock]

Dalam hal ini, dapat terjadi sikap saling merendahkan antara satu dengan yang lain, meremehkan, iri hati, dan lain sebagainya.

Karakter pribadi juga menjadi salah satu penyebab yang sering menghasilkan konflik. Semua orang memiliki karakter masing-masing dan karakter tersebut selalu berbeda. Perlu adanya saling memahami antara satu sama lain untuk mencegah terjadinya konflik.

Lantas bagaimana jika konflik sudah terlanjur terjadi? Apalagi jika konflik tersebut mengancam dan terindikasi mendatangkan kehancuran. 

Tentu saja konflik tersebut harus ditangani dengan segera dan dengan cara yang tepat. Lalu, bagaimana cara menangani konflik?

Terdapat 5 cara yang dapat diterapkan dapat menangani konflik. Konflik dapat ditangani melalui gaya bersaing, kolaborasi, kompromi, menghindar atau mengakomodasi. Kelima gaya ini memiliki tingkat ketegasan dan kerja sama yang berbeda-beda.

Gaya bersaing merupakan upaya penanganan konflik yang memiliki tingkat ketegasan yang tinggi, namun memiliki tingkat kerja sama yang rendah. 

Pihak yang merasa dirinya benar atau yang memiliki dominasi dalam suatu konflik dapat memaksa kehendaknya dengan cara yang positif dalam menyelesaikan suatu konflik. Dalam gaya penyelesaian ini dapat terlihat bahwa akan ada pihak yang kalah dan pihak yang menang.

Gaya kolaborasi merupakan upaya penanganan konflik yang memiliki tingkat ketegasan dan kerja sama yang sama-sama tinggi. Dalam gaya ini, kedua pihak yang berkonflik menganggap bahwa konflik tersebut harus diselesaikan secara bersama-sama. 

Semua pihak akan bersama menyalurkan pemikirannya dan merumuskan suatu strategi pemecahan masalah beredasarkan hasil kolaborasi pemikiran mereka.

Gaya menghindar merupakan upaya penanganan konflik yang memiliki tingkat ketegasan dan kerja sama yang sama-sama rendah. 

Salah satu atau kedua belah pihak tidak tertarik atau tidak memiliki kemauan dalam menyelesaikan suatu konflik sehingga "menghindar" menjadi suatu zona yang nyaman bagi pengguna gaya ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun