Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Health Promoter

Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal Berbagai Gaya dalam Menangani Konflik

26 Agustus 2019   10:26 Diperbarui: 26 Agustus 2019   12:48 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sahabat / teman sedang marah [shutterstock]

Semua orang pasti pernah atau sering mengalami konflik. Dalam pekerjaan, keluarga, kehidupan pertemanan, percintaan dan lain sebagainya tentu tak lepas dari adanya konflik.

Setiap orang memiliki pandangan masing-masing mengenai konflik. Ada yang mengidentikan konflik dengan sumber kehancuran. Namun adapula orang yang menganggap konflik sebagai suatu dinamika hidup yang "seru".

Konflik memiliki arti sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) yang bisa saling bersaing atau menyingkirkan satu sama lain. 

Konflik dapat menjadi suatu media positif dalam meningkatkan kualitas hubungan atau relasi, sekaligus dapat menjadi media penghancur jika berada di tangan orang-orang yang ingin membawa kehancuran.

Sedari dulu konflik selalu terjadi di sekitar kita. Mulai dari konflik di tingkat negara, hingga masyarakat pun menjadi konsumsi sehari-hari untuk ditonton. 

Isu SARA, politik, pemerintahan, sosial dan budaya dan masih banyak aspek lain dapat menjadi pokok utama dalam sebuah konflik.

Hidup kita pun selalu diselimuti oleh konflik dan hal tersebut bisa jadi membuat kita tak dapat memiliki kehidupan yang produktif, dikarenakan konflik menjadi pengganggu aktivitas. 

Sebaliknya jika konflik ditangani dengan baik, akan menghasilkan suatu pembelajaran, meningkatkan kapasitas diri atau kelompok dan mempererat hubungan.

Secara umum, konflik disebabkan oleh ketidakcocokan atau perbedaan. Ada beberapa perbedaan yang dapat menghasilkan konflik, di antaranya adalah komunikasi, status sosial dan juga karakter pribadi.

Komunikasi yang buruk dapat menjadi sumber konflik yang luar biasa. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi verbal atau non-verbal yang baik, sopan dan saling menghargai terhadap lawan komunikasi agar dapat mencegah adanya konflik.

Perbedaan status sosial juga dapat menghasilkan konflik, jika salah satu pihak menganggap dirinya lebih hebat atau berada di atas pihak yang lain. Sebaliknya, konflik juga dapat terjadi jika seseorang menganggap dirinya lebih rendah dari pihak lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun