Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Health Promoter

Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Merayu Gundah

1 Juli 2019   21:44 Diperbarui: 1 Juli 2019   22:05 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: wallhere.com


Hei gundah, apakah pagar itu melarangmu keluar dari situ? Sabarlah sebentar. Yakin akan bawamu keluar dari situ.

Sementara menunggu, coba lihatlah di sebelah sana. Yang sedang berlari belum juga sampai. Yang sedang memejam belum juga lelap. Yang lain masih sibuk merangkai. Ada pula yang masih terdiam meratap.

Setelah kau keluar dari situ, aku akan perkenalkanmu pada dua sahabatku. Mereka adalah kalah dan menang. Si kalah adalah sulung dan si menang adalah bungsu. Ayah mereka adalah juang dan ibu mereka adalah laju.

Jangan takut saat kau hendak melompat. Bersama yakin kau kan aman. Setelah keluar, mari kita berdamai. Akupun tak akan mengekangmu lagi dalam hati. Bukankah kau tak senang berada di dalamnya?

Kupang, 1 Juli 2019

Harry Dethan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun