Mohon tunggu...
Harry Cahya
Harry Cahya Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan, Trainer dan Motivator SDM

Harry Cahya, Konasultan, trainer dan Motivator SDM, tinggal di Yogyakarta. Penulis Buku. Quantum Asset Pendiri dan Kepala Laboratorium Edukasi Dasar Pancasila ( sampai sekarang ) Pendiri dan pembina Yayasan Moroji Dwija Nareswara Pendiri Kampung Pancasila Gowongan Kota Yogyakarta (2011) Presenter (Host) Dialog Kebangsaan Pro. 1 RRI Yogyakarta ( 2013-2020) Anggota Dewan Pakar Vox Point Indonesia, DPD DIY Ketua Umum Perkumpulan Pekarya Layang-Layang Indonesia ( 2012-2020)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Merdeka Grit Grow Great Menemani Dialektika Mas Nadiem Makarim

9 Agustus 2020   13:59 Diperbarui: 9 Agustus 2020   14:28 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Jumat (7/8/2020) pagi-pagi   saya bertemu dengan sahabat Dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Seorang mahasisinya telah lebih dulu datang. Tak lama kemudian 3 mahasiwa yang lain datang.   

Sahabat saya ibu Dr Noor Sediyati  kemudian mengawali pembicaraan, lalu saya segera menyambung untuk memanfaatkan waktu yang terbatas. Saya mengawali prolog mengantar alasan mengapa pagi-pagi sekali kita bertemu.

"Teman-teman mahasiswa...", demikian saya memulai. Bersama ibu Dosen, saya ingin mengajak kalian untuk menjadi relawan, mendampingi adik-adik kita yang masih duduk dibangku SD dan SMP. Tentu dalam isu pendidikan, namun tidak untuk mendampingi mengerjakan PR sekolah, tapi mendampingi mereka bermain, mendampingi mereka berdinamika dalam suasana baru termasuk memainkan game. Lebih  dari itu saya  ingin mengajak teman-teman mahasiswa untuk membagi cerita, untuk membagi cara pandang  dan cara rasa kita mengenali diri dan kehidupan.

Mari kita mulai mengenalkan kepada mereka "cara bersyukur", kita kenalkan mereka "cara memuji", kita kenalkan kepada mereka "cara menggairahkan diri". Kita kenalkan pula kepada mereka kesadaran diri  bahwa  adanya kita  adalah peristiwa luhur dan mulia. 

Kita hendak mengalirkan  sebuah kredo sederhana bahwa kita diciptakan sama sederajat dengan dibekali potensi-potensi unik.  Kita dialogkan kepada mereka bahwa  Tuhan  menciptakan kita semua dengan seluruh rancangan keluhuran dan kemuliaannya. Dan karenanya dalam diri setiap kita telah diletakan ribuan menu, aplikasi kodrati sebagai potensi  dalam diri untuk membangun kehidupan dan peradaban. 

Menu dan aplikasi kodrati telah ada dalam diri sehingga setiap kita memiliki modal supra DNA. Itu semua dikehendaki dan dirancang olehNYA. Masalahnya adalah tidak semua kita memiliki level kesadaran yang sama. Pun pula tidak semua kita berhasrat untuk mengaktivasi menu menu kodrati dalam diri dan menginstalnya menjadi program kesadaran akan Kebaikan, kebenaran dan Keindahan. Kepada para mahasiswa saya menegaskan bahwa  karya  pendampingan kita adalah mengaktivasi menu-menu kodratikal dan menginstall norma kemuliaan dalam diri adik-adik, menjadi program di domain Character Life Skill .

Pertanyaan seorang mahasiswa yang sudah saya tunggu,... bagaimana caranya, ? kami masih mahasiswa , kami tidak mendalami ilmu psikologi anak, kami tdak tahu metode pembelajarannya seperti apa, apakah daring atau tatap muka, lalu dengan bahasa seperti apa ?

Saya menjawab seraya masuk dalam pengenalan  instrument metodologis Peta Indonesia Interaktif. Teman-teman mahasiwa, kalian tidak perlu menjadi ahli psikologi anak. Kalian tidak perlu menjadi filosof muda atau antropolog milenial. Anda cukup menjadi diri Anda dalam versi terbaik Anda  dengan hasrat gairah (passion) di level yang tertinggi. 

Para ahli psikologi, filosof dan antropolog, telah mengajarkan kepada kita banyak hal tentang kehidupan. Lalu ditangkap oleh para inovator metodologi pengajaran setelah ratusan generasi berselang. Para Inovator itu berhasil menciptakan berbagai instrument metodologis pendidikan yang utuh, komprehensif gamblang dan kita tinggal memakai dengan seluruh intensitas cinta kita kepada adik-adik generasi mendatang. Ada ratusan piranti metodologis, namun saya hanya akan mengenalkan salah satu unggulannya yaitu Peta  Indonesia Interaktif.

Saya bersemangat menunggu reaksi para mahasiswa, saya melihat setiap mata jeli mahasiswa , Nampak kening raut wajah para mahasiswa perlahan berubah.

Kalau kalian, teman-teman mahasiswa  dan adik-adik generasimu  mendamba  hidup bahagia di bumi Indonesia, maka satu-satunya langkah awal adalah  bersyukur atas  dilahirkannya kita  dan hidup bersama sampai hari ini di bumi Nusantara.  Saya berharap kalimat lugas ini gampang diterima.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun