Mohon tunggu...
Harry Wijaya
Harry Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Asal Depok, Jawa Barat.

Deep thinker. Saya suka menulis esai, cerpen, puisi, dan novel. Bacaan kesukaan saya sejarah, filsafat, juga novel.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Antara Aku, Lautan, dan Badai

27 Agustus 2019   12:58 Diperbarui: 27 Agustus 2019   13:10 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
harrywijayaa.blogspot.com

  

Sebuah lukisan yang di puitisasi.

Lihat lah gelombang-gelombang itu

Gelombang yang saling berlomba-lomba

Berlomba untuk  menenggelamkan kapal ku

Namun sang angin membawa ku

Menolong ku mencapai tujuan

 

Tujuan yang telah semu

Tertutup kegelapan awan yang menghitam

Dan setiap petir-petir itu menggelegar

Sebuah teriakan sampai di telinga ku

"Mundur lah!"

 

Gelombang-gelombang ini membuat ku berpijak

Setiap hantaman nya, setiap pukulan nya

Mendorong ku maju, lebih jauh lagi

Walau rusak kayu-kayu ku

Walau lenyap harta-harta ku

 

Teriakan sang petir membuat ku takut

Dan tak ada jalan kembali, tidak akan ada

Demi setiap gelombang yang menghantam ku

Demi angin yang terus bertiup dan membawa ku

Aku tetap berdiri, demi menjemput sang surya

Demi keluar dari badai yang menghancurkan ku

Puisi dan Lukisan Harry Wijaya

2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun