Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Tetap Hangat di Musim Bediding: Jangan Sampai Salah Kostum!

24 Juni 2025   01:46 Diperbarui: 24 Juni 2025   01:46 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto kompasiana.com

Musim bediding memang bikin mager maksimal, tapi jangan sampai salah kostum, ya! Agar tubuh tetap hangat dan nyaman, pilihlah pakaian yang terbuat dari bahan-bahan yang bisa menjaga suhu tubuh, seperti wol, fleece, atau flanel. Hindari pakaian tipis apalagi yang mudah menyerap keringat---bukannya hangat, nanti malah jadi masuk angin dadakan.

Kalau perlu, kenakan pakaian berlapis-lapis. Teknik ini bukan hanya gaya khas musim dingin di drama Korea, tapi juga strategi jitu untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Seorang fashion blogger lokal, Rani Aprilia, pernah bilang, "Layering itu bukan cuma soal gaya, tapi soal bertahan hidup saat cuaca mulai nyelekit!" Setuju banget, kan?

Yang tak kalah penting: hindari memakai pakaian basah! Pakaian yang lembap atau basah bisa menyerap panas tubuh dengan cepat dan membuat kita merasa lebih kedinginan. Kalau sudah terlanjur basah, langsung ganti dengan yang kering sebelum tubuh protes. Dalam istilah emak-emak Palembang, "Dak usah ngelawan alam, galo itu basah dikit bae, badan pacak demam."

Saat harus keluar rumah, jangan abaikan ujung-ujung tubuh. Gunakan kaus kaki tebal dan sarung tangan agar kaki dan tangan tetap hangat. Dua bagian tubuh ini dikenal sebagai "alarm dingin" karena cepat sekali merespons suhu rendah. Kalau cuaca sedang ekstrem, sepatu bot tahan air bisa jadi penyelamat. Percaya deh, lebih baik repot sedikit daripada mengigil sepanjang hari.

Dan tentu saja, bantu tubuh tetap hangat dari dalam. Nikmati semangkuk sup panas, soto, atau segelas wedang jahe yang menghangatkan. Bahkan di Palembang, segelas teh serbat panas di pagi hari bisa jadi teman setia. Seperti kata Pak Amin, pedagang kaki lima langganan, "Musim dingin mah gampang, asal perut anget, hati juga ikut tenang."

Penutup: Lebih dari Sekadar Dingin

Musim bediding bukan hanya tentang suhu yang menurun, tapi juga momen untuk lebih peduli pada diri sendiri dan sekitar. Di tengah cuaca yang menusuk, kita diingatkan bahwa kehangatan sejati tidak hanya datang dari pakaian tebal atau minuman panas, tapi juga dari perhatian kecil yang kita berikan---baik kepada diri sendiri maupun orang lain.

Ketika kita melihat tetangga yang masih memakai baju tipis, atau ojek online yang tetap bekerja meski hujan gerimis turun, di situlah kesempatan untuk berbagi: mungkin dengan secangkir kopi, sepotong roti hangat, atau sekadar senyum tulus dan sapaan hangat.

Seperti kata pepatah lama, "Hangat itu bukan cuma soal suhu, tapi rasa." Maka dari itu, mari kita jadikan musim bediding ini sebagai pengingat: bahwa dalam dingin sekalipun, kita tetap bisa menciptakan kehangatan---dalam rumah, dalam hati, dan dalam kehidupan sehari-hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun