Punya rumah sendiri itu impian banyak orang. Apalagi buat kamu yang baru mulai kerja, baru nikah, atau baru bosan ngekos. Tapi di tengah harga tanah yang makin bikin dompet megap-megap, rumah subsidi sering jadi pilihan yang dianggap realistis.
Tapi pertanyaannya: kalau kamu bisa pilih, rumah subsidi versi kamu tuh kayak gimana, sih?
Rumah Murah Bukan Berarti Murahan
Kadang orang mikir rumah subsidi itu pasti kecil, jauh dari kota, fasilitas seadanya. Tapi siapa bilang murah harus murahan? Banyak calon pembeli yang berharap rumah subsidi bisa tetap nyaman, asri, dan layak ditinggali jangka panjang.
Bayangin rumah mungil 36/72 yang udah punya carport kecil, dua kamar, dapur minimalis, dan---ini penting---saluran air yang lancar. Bonus kalau ada taman mini depan rumah buat nyantai sore-sore sambil ngopi.
Lokasi, Lokasi, dan... Lokasi
Ekspektasi lain yang sering muncul: rumah subsidi jangan terlalu "kehilangan sinyal kehidupan." Artinya, akses ke tempat kerja, sekolah, rumah sakit, dan pasar tetap penting. Kalau rumahnya murah tapi pulang pergi harus naik delman dan perahu, ya sama aja boros waktu dan tenaga.
Beberapa pengembang sudah mulai ngakalinnya dengan bikin perumahan subsidi yang dekat jalur transportasi umum atau minimal bisa dijangkau ojek online tanpa sinyal ilang.
Fasilitas Publik: Bonus yang Wajib
Lapangan kecil buat anak-anak main, mushola, atau bahkan warung komunitas bisa bikin hidup lebih menyenangkan. Rumah subsidi juga bisa jadi tempat tumbuhnya komunitas positif kalau desainnya enggak cuma tumpukan bangunan, tapi juga mikirin ruang hidup bersama.