Kredit Rumah? Buat Makan Saja Harus Ngutang
"Kredit rumah? Jangankan itu. Buat makan saja kadang masih harus ngutang di warung."
Kalimat itu bukan sekadar keluhan biasa. Bagi sebagian besar masyarakat di kota maupun desa, kalimat itu adalah kenyataan sehari-hari.Â
Sementara media sosial dibanjiri konten rumah estetik, interior skandinavia, dan impian tinggal di rumah impian minimalis bergaya Jepang, di sisi lain ada jutaan orang yang bahkan belum bisa membayar kontrakan bulan ini.
Nama baik dulu identik dengan sikap dan perilaku.Â
Sekarang, ia juga berarti skor kredit.Â
Skor ini adalah angka yang menilai apakah seseorang layak diberi pinjaman atau tidak.Â
Masalahnya, skor ini mudah rusak tapi sulit diperbaiki.Â
Sekali saja telat bayar cicilan motor, menunggak tagihan kartu kredit, atau terlibat hutang PayLater yang kebablasan, nama kita langsung dicatat sebagai "berisiko tinggi".
Lebih parahnya lagi, sistem kredit hari ini nyaris tidak mengenal konteks.Â