Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Money

UMKM Sulit Gaji Pegawai? Holding UMKM Bisa Jadi Jalan Tengahnya

14 Juni 2025   10:14 Diperbarui: 14 Juni 2025   10:14 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi diolah dengan sistem generative AI 

"Menggaji satu karyawan saja kadang sudah megap-megap. Lalu bagaimana bisa UMKM tumbuh?"

Kalimat itu saya dengar dari seorang pemilik usaha konveksi kecil. 

Ia mengeluh: omzet naik-turun, biaya operasional terus menekan, dan ia harus jadi pemilik sekaligus staf. 

Saban hari ia membuka toko, mencatat stok, melayani pelanggan, hingga mematikan lampu saat tutup---semuanya dikerjakan sendiri karena belum mampu menggaji satu pun pegawai.

Masalah seperti ini bukan satu-dua kasus. 

Di Indonesia, banyak UMKM yang ingin berkembang, namun terhambat oleh keterbatasan modal dan kesulitan membayar tenaga kerja secara layak. 

Ini bukan hanya masalah penghasilan, tapi juga menyangkut keberlangsungan dan daya saing usaha kecil itu sendiri.

Lantas, adakah jalan tengah yang memungkinkan UMKM tetap bertahan sekaligus bisa menggaji pegawai secara layak?

Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UMKM berupaya menjembatani kesenjangan antara usaha kecil dan industri besar melalui pendekatan Holding UMKM.

Skema ini mengusung model kemitraan klaster dan rantai pasok, di mana UMKM tidak lagi bekerja secara terpisah, tetapi menjadi bagian dari sistem ekonomi yang lebih besar.

"Kami membangun ekosistem kemitraan bisnis UMKM berbasis klaster dengan industri besar," kata Bagus Rachman, Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian Koperasi dan UMKM, dikutip dari Kompas.id dalam gelaran Diplomat Success Challenge (DSC) di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun