Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Fleksibel

The ability to read and write allows us to learn independently and sustainably. We can continue to expand our knowledge by reading various sources and recording important things that have been learned. In addition to academic aspects, reading and writing is also important for personal progress. The ability to communicate effectively through writing is very important in various aspects of life, such as work, social relations, and self -development.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Revitalisasi Peran Komite Sekolah, Menjawab Tantangan dan Mengoptimalkan Potensi

22 Mei 2025   17:51 Diperbarui: 23 Mei 2025   16:55 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pungli. (NURWAHIDAH/KOMPAS.COM)

Pembentukan Komite Sekolah di Indonesia merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. 

Gagasan ini secara resmi diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud), dengan semangat awal yang sangat mulia. 

Komite Sekolah dirancang sebagai lembaga mandiri non-struktural yang menjembatani komunikasi antara satuan pendidikan dengan orang tua peserta didik serta masyarakat luas. 

Tujuannya adalah menghadirkan tata kelola pendidikan yang inklusif, transparan, dan partisipatif.

Sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (2) Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016, Komite Sekolah adalah "lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan." 

Komite tidak berada di bawah struktur sekolah, namun berdiri sendiri sebagai mitra strategis yang berperan memberi dukungan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.

Dalam kerangka tersebut, Komite Sekolah diharapkan mampu memainkan peran strategis, mulai dari pemberi pertimbangan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan, pendukung dalam bentuk dukungan finansial maupun non-finansial, pengontrol atas pelaksanaan program, hingga sebagai mediator yang menjembatani kepentingan warga sekolah dan masyarakat. 

Harapan ini dilandasi oleh keyakinan bahwa keterlibatan berbagai unsur sosial akan memperkaya proses pengambilan keputusan dan meningkatkan akuntabilitas pengelolaan pendidikan.

Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa implementasi ideal tersebut belum sepenuhnya terwujud. 

Dalam banyak kasus, peran Komite Sekolah tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan, tidak jarang kehadirannya justru memunculkan friksi baru antara pihak sekolah dan orang tua murid, yang sejatinya merupakan mitra strategis dalam pendidikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun