Ruang kelas idealnya bukanlah monolog guru yang berkoar-koar menyampaikan informasi, melainkan dialog dinamis yang melibatkan seluruh partisipannya. Â
Gagasan bahwa siswa hanyalah penerima pasif informasi sudah usang dan keliru. Â
Mereka bukan sekadar pendengar yang duduk diam, melainkan individu-individu unik dengan suara, ide, dan potensi untuk mengubah lanskap pembelajaran.Â
Kelas bukanlah milik guru semata, melainkan ruang bersama untuk tumbuh, untuk gagal, untuk mencoba, dan untuk berani menjadi berbeda.
Dia masih ingat betul momen yang mengubah perspektifnya tentang ruang kelas. Â
Saat itu, tengah asyik menjelaskan materi, seorang siswa dari meja belakang mengangkat tangan.Â
Pertanyaannya sederhana namun menggetarkan: "Pak, kalau caranya kita sendiri berbeda tapi hasilnya benar, boleh nggak tetap dipakai?" Â
Kesederhanaan pertanyaan itu menyimpan kedalaman makna yang luar biasa. Â
Di baliknya tersirat keberanian untuk berpikir kritis, kreativitas untuk menemukan solusi alternatif, dan keinginan untuk mengeksplorasi pemahaman mereka sendiri. Â
Momen itu menyadarkannya bahwa siswa tidak sekadar menerima informasi secara pasif; mereka berpikir, mereka bertanya, mereka menawarkan perspektif yang beragam dan kaya.