Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Fleksibel

The ability to read and write allows us to learn independently and sustainably. We can continue to expand our knowledge by reading various sources and recording important things that have been learned. In addition to academic aspects, reading and writing is also important for personal progress. The ability to communicate effectively through writing is very important in various aspects of life, such as work, social relations, and self -development.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebuah Kesediaan Dunia

25 April 2025   23:24 Diperbarui: 26 April 2025   08:29 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus Vatikan, (TANGKAPAN LAYAR Kompas.id)

Sumber: Kompas.id | Internasional |

Jum'at, 25 April 2025

Dunia berduka.  Vatikan, pusat Gereja Katolik, tengah mempersiapkan pemakaman Paus Fransiskus, yang dijadwalkan pada Sabtu, 26 April 2025.  Suasana haru dan khidmat menyelimuti kota suci tersebut, diiringi oleh gelombang kesedihan yang meluas ke seluruh penjuru dunia.  Ratusan ribu orang, dari berbagai penjuru dunia, telah berbondong-bondong datang ke Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin spiritual mereka.  Angka 128.000 pengunjung saja sudah menunjukkan betapa besarnya dampak dan pengaruh Paus Fransiskus selama hidupnya.

Selama tiga hari, peti jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di depan altar utama Basilika.  Sosok Paus yang terbaring tenang dalam busana kepausan -- kasula merah, mitra putih, dan sepatu hitam -- menjadi pemandangan yang menyayat hati bagi para peziarah.  Busana tersebut melambangkan martabat dan wewenang kepausan, sekaligus menjadi pengingat akan dedikasinya yang tak kenal lelah kepada Gereja dan umat manusia.  Keheningan yang menyelimuti Basilika diselingi oleh isak tangis dan doa-doa yang dipanjatkan dari lubuk hati yang paling dalam.

Vatikan, menyadari antusiasme dan kesedihan yang mendalam dari umat beriman, bahkan memperpanjang waktu pembukaan Basilika Santo Petrus melebihi jadwal yang direncanakan.  Keputusan ini diambil untuk mengakomodasi jumlah peziarah yang membludak, yang rela mengantre berjam-jam demi dapat memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus.  Hal ini menunjukkan betapa besarnya cinta dan rasa hormat yang dimiliki umat Katolik kepada pemimpin spiritual mereka.

Penutupan peti jenazah pada Jumat malam, 25 April 2025, pukul 20.00 waktu setempat, akan menjadi momen yang sangat emosional.  Upacara penyegelan peti, yang dipimpin oleh delapan kardinal, akan menjadi simbol perpisahan terakhir secara resmi dari dunia fana.  Setelah upacara ini, jenazah Paus Fransiskus akan dipersiapkan untuk dimakamkan sesuai dengan ritual keagamaan Katolik.

Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka yang mendalam, namun juga warisan yang begitu kaya.  Dedikasi beliau terhadap keadilan sosial, perdamaian dunia, dan dialog antar agama akan selalu dikenang.  Perpisahan terakhir ini bukan hanya sebuah upacara pemakaman, melainkan juga sebuah perayaan atas kehidupan dan karya seorang pemimpin yang telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.  Dunia akan selalu mengingat Paus Fransiskus, bukan hanya sebagai seorang Paus, tetapi sebagai seorang pemimpin yang penuh kasih dan welas asih.

Kesedihan Dunia: Kenangan dan Doa untuk Paus Fransiskus

 

Kepergian Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025, meninggalkan duka mendalam yang terasa di seluruh penjuru dunia.  Lebih dari sekadar kehilangan seorang pemimpin spiritual, wafatnya Paus Fransiskus merupakan pukulan bagi 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia, yang merasakan kehilangan mendalam akan figur yang begitu berpengaruh dalam kehidupan mereka.  Kesedihan ini tergambar jelas dalam ungkapan Nicoletta Tomassetti (60), seorang peziarah yang mengunjungi Basilika Santo Petrus, yang menyebut malam sebagai momen paling intim, di mana ia berdoa dan memohon kepada Paus Fransiskus.  Ungkapan "Saya tahu dia akan mengabulkannya," menunjukkan kepercayaan dan kedekatan emosional yang begitu kuat antara Paus dan umatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun