Mohon tunggu...
Harmen Batubara
Harmen Batubara Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Buku

Suka diskusi tentang Pertahanan, Senang membaca dan menulis tentang kehidupan, saya memelihara blog wilayah perbatasan.com, wilayahpertahanan.com, bukuper batasan .com, harmenbatubara.com, bisnetreseller.com, affiliatebest tools.com; selama aktif saya banyak menghabiskan usia saya di wialayah perbatasan ; berikut buku-buku saya - Penetapan dan Penegasan Batas Negara; Wilayah Perbatasan Tertinggal&Di Terlantarkan; Jadikan Sebatik Ikon Kota Perbatasan; Mecintai Ujung Negeri Menjaga Kedaulatan Negara ; Strategi Sun Tzu Memanangkan Pilkada; 10 Langkah Efektif Memenangkan Pilkada Dengan Elegan; Papua Kemiskinan Pembiaran & Separatisme; Persiapan Tes Masuk Prajurit TNI; Penyelesaian Perselisihan Batas Daerah; Cara Mudah Dapat Uang Dari Clickbank; Rahasia Sukses Penulis Preneur; 7 Cara menulis Yang Disukai Koran; Ketika Semua Jalan Tertutup; Catatan Blogger Seorang Prajurit Perbatasan-Ketika Tugu Batas Digeser; Membangun Halaman Depan Bangsa; Pertahanan Kedaulatan Di Perbatasan-Tapal Batas-Profil Batas Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Ketika Tugu Batas Digeser", Perang Bisa Terjadi

29 Januari 2021   10:33 Diperbarui: 29 Januari 2021   10:40 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Harmen Batubara

India dan China kembali bentrok di perbatasan pada Senin (25/1/2021) bentrokan itu terjadi  di Naku La, negara bagian Sikkim. sebuah jalur perdagangan kuno melalui Himalaya yang merupakan bagian dari Jalur Sutra. Wilayah itu pernah terpaksa ditutup dan dibuka kembali pada 2006. Setelah Insiden Nathu La, China dan India juga terlibat dalam pertempuran di Cho La. Wilayah yang tak jauh dari Nathu La..Menurut AFP, bentrokan menyebabkan korban luka dari kedua belah pihak. Sumber militer India menuturkan bentrokan dipicu patroli yang dilakukan tentara China di perbatasan. Dikabarkan  Patroli China mencoba menerobos wilayah India, melihat  patroli tersebut  dihalangi oleh  pasukan penjaga batas  India dan memaksa personel militer China untuk mundur.

Masih segar dalam ingatan kita takkala terjadi Bentrokan penjaga perbatasan China dan India di daerah perbatasan Lembah Galwan, Ladakh, Himalaya pada bulan Juni 2020. Bentrokan itu menewaskan 20 tentara India. Bentrokan, Senin (15/6/2020) malam, mereka lakukan "sesuai kesepakatan bersama" . Kesepakatan ynag mengatur kalau terjadi perang atau bentrok antar mereka maka harus  dengan bersenjatakan batu atau tongkat. Kedua pihak saling menyalahkan atas insiden itu dan saling klaim sebagai pemilik Lembah Galwan yang sah. India menuding China memicu perselisihan karena membangun infrastruktur di wilayah sengketa. Sebaliknya, China tidak merasa salah karena berkeyakinan Lembah Galwan masuk wilayah China.

Konflik Perbatasan India --China Jauh dari semangat Bersahabat Hal itu bisa kita lihat dari cara mereka berpatroli di perbatasan. Kalau semangat bersahabat itu ada, maka jelas mereka akan melakukan PATRO;I BERSAMA, tetapi itu tidak mereka lakukan. Ya akhirnya mereka benar-benar saling mengintip kesalahan tetangganya. Kalau  pasukan patrol perbatasan tetangganya salah langkah maka mereka segara menghalaunya. Kalau tidak mau ya terpaksa jalan kekerasan dan jelas bentrokan pasti akan terjadi. Beda kalau mereka Patroli bersama, mereka bisa berdiskusi dan membenarkan mana yang tidak sesuai. Tapi itulah kenyataanya.

Lebih parah lagi, kedua Negara tidak mempunyai kesepakatan terkait perbatasan. Mereka saling tidak mengakui hak Negara tetangganya. Ketika India di jajah oleh Inggeris, pernah melakukan kesepakatan batas dengan Tibet yang dikenal dengan Mc Mahon Line. Tetapi garis batas itu tidak diakui oleh China, karena menurut mereka Tibet sebagai bagian dari China tidak punya hal untuk itu.

Garis McMahon adalah garis perbatasan antara India Timur Laut dan Tibet yang diusulkan oleh administrator kolonial Britania Henry McMahon (India adalah Negara jajahan Inggeris) dalam Konvensi Simla 1914. Garis ini merupakan perbatasan efektif antara Tiongkok dan India. Garis ini dinamakan sesuai nama Henry McMahon, menteri luar negeri India Britania dan juru runding utama konvensi di Simla. Konvensi tersebut ditandatangani oleh McMahon dan Lonchen Satra atas nama Pemerintah Tibet. Garis ini membentang sepanjang 550 mil (890 km) dari Bhutan di barat hingga 160 mil (260 km) di timur dari tikungan besar Sungai Brahmaputra di sebelah timur, sebagian besar di sepanjang puncak Pegunungan Himalaya. Konvensi ini tidak diakui oleh China.

Yang membuat perbatasan kedua Negara ini jadi lebih rumit, karena kedua Negara memanfaatkan pengaruhnya pada Negara-negara yang juga berbatasan dengan India dan China. Hasilnya, Buthon memihak India, Pakistan memilih China dan Tibet menjadi bagian dari China.

Dalam hal perbatasan India-China dikenal juga adanya Garis Kontrol Aktual. Garis Kontrol Aktual (LAC) adalah sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah yang dikuasai India dengan wilayah yang dikuasai oleh Tiongkok di bekas negara Jammu dan Kashmir. Ada dua cara umum di mana istilah "Garis Kontrol Aktual" digunakan. Dalam pengertian sempit, garis ini hanya mengacu pada garis kontrol di sektor barat perbatasan antara kedua negara. Dalam pengertian itu, LAC membentuk batas efektif antara kedua negara, bersamaan dengan Garis McMahon di timur dan bagian kecil yang tidak bersengketa di antaranya. Dalam pengertian yang lebih luas, garis ini dapat digunakan untuk mengacu pada garis kontrol bagian barat dan Garis MacMahon, di mana garis ini merupakan perbatasan efektif antara India dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Tetapi sekali lagi. Tiongkok tidak mengakui Garis Kontrol Aktual yang hampir menyerupai sebagian besar "yang disebut garis McMahon tersebut"

Pemicu Yang Utama Terjadinya Bentrokan Perbatasan.

Ada beberapa alasan. Namun, tujuan strategis yang saling bersaing terletak pada akar konflik itu, dan kedua belah pihak saling menyalahkan. Kedua belah pihak melihat Sungai Galwan sebagai sesuatu yang sangat strategis. Mereka menghendaki jangan ada yang menggeser Tugu Batas di wilayah itu. China melihat, di daearh itu, daerah yang paling dekat dengan LAC[1] atau (Garis Kontrol Aktual) India membangun jalan baru dari Leh ke Murgo, sepanjang Sungai Shyok menuju Daulet Beg Oldi (DBO), daerah terpencil sepanjang LAC di Ladakh.

Tindakan India itu dimaksudkan untuk meningkatkan infrastruktur di perbatasan tampaknya membuat marah China. Menurut China Wilayah Lembah Galwan adalah wilayah China, dan situasi kontrol perbatasan ada pada mereka. "Menurut militer China, India telah memaksa mereka masuk ke lembah Galwan. India mengubah status quo di sepanjang LAC dengan membangun jalan, yang membuat marah China," jelas Dr Long Xingchun, presiden Chengdu Institute of World Affairs (CIWA), kepada BBC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun