Mohon tunggu...
Harmen Batubara
Harmen Batubara Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis Buku

Suka diskusi tentang Pertahanan, Senang membaca dan menulis tentang kehidupan, saya memelihara blog wilayah perbatasan.com, wilayahpertahanan.com, bukuper batasan .com, harmenbatubara.com, bisnetreseller.com, affiliatebest tools.com; selama aktif saya banyak menghabiskan usia saya di wialayah perbatasan ; berikut buku-buku saya - Penetapan dan Penegasan Batas Negara; Wilayah Perbatasan Tertinggal&Di Terlantarkan; Jadikan Sebatik Ikon Kota Perbatasan; Mecintai Ujung Negeri Menjaga Kedaulatan Negara ; Strategi Sun Tzu Memanangkan Pilkada; 10 Langkah Efektif Memenangkan Pilkada Dengan Elegan; Papua Kemiskinan Pembiaran & Separatisme; Persiapan Tes Masuk Prajurit TNI; Penyelesaian Perselisihan Batas Daerah; Cara Mudah Dapat Uang Dari Clickbank; Rahasia Sukses Penulis Preneur; 7 Cara menulis Yang Disukai Koran; Ketika Semua Jalan Tertutup; Catatan Blogger Seorang Prajurit Perbatasan-Ketika Tugu Batas Digeser; Membangun Halaman Depan Bangsa; Pertahanan Kedaulatan Di Perbatasan-Tapal Batas-Profil Batas Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Para Korban KKB Papua, Sayangnya TNI Belum Punya Koopsus Separatisme

17 Agustus 2019   08:21 Diperbarui: 17 Agustus 2019   08:39 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demikian juga jalur-jalur lalu lintas logistik dan jalur operasional mereka. Informasi ini menurut saya sangat akurat dan bisa jadi referensi yang tepat. Pada masa itu Yon penusan itu sebenarnya tersebar di daerah-daerah yang terpapar OPM. 

Artinya TNI mempunyai informasi yang akurat terkait kekuata personil, jalur transportasinya, serta kegiatannya. TNI tahu persis, pada hari-hari apa saja, atau momen-momen apa saja kegiatan jaringan OPM itu bergerak dan sangat aktif dan sebaliknya saat-saat tiarap atau tanpa kegiatan yang bermakna sama sekali. 

Terus terang pada "saat itu", justeru pikiran saya malah "ngeracau" karena pikiran saya mengatakan " kalau TNI mau, maka secara fisik OPM" itu pasti bisa dikikis habis. Pikiran saya malah kurang ajar lagi. Malah menuduh oknum TNI justeru yang memelihara adanya OPM. Ya maksudnya biar ada terus "dana" yang bisa dimanfaatkan.

Kalau kita kembali ke permasalahan TNI dan masih menurut Kyki Syahnakri, TNI tidak pernah diberi kemampuan untuk menjalankan strategi "merebut hati rakyat" secara sungguh-sungguh. Yang ada baru sebatas "operasi Teritorial" dengan penekanan berbuat baik dan berbaik-baik dengan rakyat. 

Demikian pula dalam hal Komando. Dipercaya untuk penanganan separatisme harus dengan konsep dan implementasi yang terpadu, meliputi aspek intelijen, pertahanan dan keamanan, hukum, politik, ekonomi, dan juga sosio-budaya. Kegiatan multi-aspek tersebut dapat efektif apabila berada dalam manajemen yang terkoordinasi. 

Dengan kata lain, berada dalam satu komando; seperti saat Inggris menangani separatisme di Irlandia Utara. Semua kegiatan operasi berada di bawah satu manajemen yang dipimpin Menteri Dalam Negeri. Prinsip "satu komando" sangat penting karena perkembangan satu aspek harus diimbangi dengan aspek lainnya. 

Sebaliknya, kegagalan salah satu aspek akan berdampak pula terhadap aspek lainnya. Keberhasilan operasi akan menurunkan motivasi separatis. Sebaliknya, kegagalan dapat mendongkrak motivasi mereka.

Belum Punya Koopsus Separatisme TNI

Masalah separatism adalah masalah bangsa yang belum tertuntaskan sejak merdeka. Apa yang ingin kita katakan adalah, kita ingin kemampuan TNI diberi kesempatan yang setara. Kita ingin TNI didukung dalam melakukan upaya merebut hati rakyat. 

TNI (bersama Kementerian/K/L Lembaga terkait) diberi kemampuan Operasi, Kemampuan Memberdayakan warga maysrakat, serta mengembangkan Pusat Kajian Separatisme. Meski melakukan Operasi terhadap kekuatan bersenjata OPM, tetapi di sisi lain TNI juga tetap memberi jalan  bagi para keluarga OPM untuk memperoleh  kehidupan yang lebih baik. 

Artinya mesti para suami mereka di perangi, akan tetapi sebaliknya keluarganya tetap diberdayakan. Maksudnya TNI dan Kementerian terkait berkenan membangunkan mereka kehidupan yang lebih baik. Misalnya dengan memberikan mereka berbagai fasilitas yang setara dengan yang diterima oleh para transmigran yang sudah kita kenal selama ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun