Mohon tunggu...
Harman Dahsyat
Harman Dahsyat Mohon Tunggu... -

Leader, Trainer n Writer

Selanjutnya

Tutup

Money

Beradaptasi dan Berinovasi di Era Revolusi Industri 4.0

30 Mei 2018   12:26 Diperbarui: 30 Mei 2018   12:37 1794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

"The Secret of Change is to focus all of your energy, not on fighting the old, but on building the new" -Socrates

Globalisasi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat membawa kita pada era revolusi industri 4.0, yakni suatu era yang menekankan pada pola digital economy, artificial intelegence, big data, robotic dan sebaigainya.

Fenomena ini banyak juga yang menyebutnya sebagai disruptive innovation. Yaitu Innovasi yang membantu menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi yang sudah lama tersebut.

Innovasi ini mengembangkan suatu produk atau jasa pelayanan dengan cara yang tidak diduga pasar, umumnya dengan menciptakan jenis konsumen berbeda pada pasar yang baru dan menurunkan harga pada pasar yang lama. Contoh terbaru ialah Gojek, salah satu penyedia layanan transportasi on line yang berkembang sangat pesat di Indonesia. Berawal dari bisnis ojek motor on line (go-ride) berkembang dengan sangat cepat dan pesat diversifikasinya menjadi go-food, go-car, go-send, go-box, go-bluebird, go-clean, go-massage, go-points, go-pulsa, go-bills, go-shop, go-mart,go-glam, go-tik, go-auto, go-med, bahkan sampai go-bushway.

Oleh karenanya, di dunia penjualan, agar kita bisa tetap bertahan dan terus bertumbuh, kita harus memfokuskan energi kita, bukan untuk bertarung atau terjebak dengan pola lama, melainkan harus membangun atau mengembangkan sesuatu yang baru. Untuk seorang sales, hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang untuk selalu melakukan improvement secara kreatif dan innovatif untuk mencapai hasil yang ekstra ordinary..

Omar Periu, seorang multi milyarder di usia 31 tahun dan ia juga menyandang predikat sebagai The Master Motivational Teacher mengemukakan bahwa :

"Sales Success comes after your stretch yourself past limit on a daily basis"

Keberhasilan penjulan datang setelah Anda meregangkan diri Anda melewati batas Anda setiap hari. Bagaimana caranya agar bisa menjadi salesman hebat dan berhasil menjual lebih banyak dan berlipat dibandingkan yang lain ? jawabannya ialah kita harus memiliki 6 S, diantaranya ialah :

Smart Character

Seorang salesman harus bisa mengenal keunggulan apa yang ia miliki dan terus dikembangkan serta mengetahui titik lemah yang perlu diperbaiki guna menunjang kinerja yang optimal. Pola pikir, sikap positif, respek terhadap pelanggan dan sikap tekun yang mendominasi segenap aktivitas yang ia lakukan akan membawanya pada puncak kesuksesan. Kesadaran akan pentingnya karakter positif merupakan pondasi bagi keberhasilan didalam meningkatkan penjualannya secara konsisten dan persisten.

Secret of Dream

Tentukan impian yang jelas dan menantang untuk bisa dicapai. Impian atau dream harus bersifat spesifik, realistis dan mempunyai batas waktu pencapaiannnya. Agar bisa terus menginspirasi segenap action yang kita lakukan, impian tersebut harus tertulis dan diketahui oleh orang lain dalam jumlah lebih banyak agar bisa mengingatkan dan menyemangati pada saat kita terpuruk atau melenceng dari dream yang kita canangkan.

Success Blueprint

Setelah kita mempunya impian yang jelas, langkah selanjutnya ialah menentukan blueprint kesuksesan atau orang sering juga menyebutnya sebagai goal setting. Goal Setting adalah proses penetapan sasaran atau tujuan dalam bidang pekerjaan, yang melibatkan atasan dan bawahan secara bersama-sama menentukan atau menetapkan sasaran atau tujuan-tujuan kerja yang akan dilaksanakan tenaga kerjanya sebagai pengemban tugas dalam suatu periode tertentu. Agar tingkat kesuksesan kita bisa lebih optimal maka kita harus menyusun activity plan dan mengikuti pola salesman yang sudah lebih sukses.

Sales Competency

Sales competency meliputi knowledge dan skill seorang salesman. Salesman harus mempunyai wawasan yang luas berkaitan dengan pengetahuan secara umum, pengetahuan produk yang dijual dan wawasan perihal customer atau pelanggan. Adanya communication, negotiation dan selling skill adalah keahlian mutlak yang harus dimiliki oleh seorang salesman jika ingin berhasil dan menjadi yang terbaik.

Sales Process

Proses menjual meliputi upaya mendapatkan dan menganalisa prospek, melakukan follow up terhadap prospek, melakukan presentasi, handling objection, proses negosiasi dan yang terakhir adalah closing atau menutup penjualan. Ketika pelanggan puas dengan pelayanan yang kita berikan, pada saat itu lah waktu yang paling tepat untuk mendapatkan referensi atau menawarkan untuk melakukan pembelian kembali (repeat order) jika masih mempunyai kebutuhan penambahan unit atau jasa yang kita jual.

Spiritual Selling

Kombinasi antara karakter, skill, pengalaman dan keahlian dalam menjual dengan pendekatan spiritual. Pendekatan spiritual berkenaan dengan hati dan kepedulian antar sesama manusia, mahluk lain dan alam sekitar berdasarkan keyakinan akan adanya Tuhan. Spiritual Selling mrngajarkan bagaimana menurunkan nilai-nilai ketuhanan yang ada di langit ke bumi. Bagaimana membuat setiap pelanggan tersenyum puas dengan pelayanan tulus sepenuh hati dan melampaui harapan pelanggan.

Setiap manusia esensinya adalah tenaga penjual. Baik menjual ide, barang, jasa atau lainnya. Siapkah Anda berkompetisi di era disruptif ini ???

Semoga bermanfaat !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun