Jika AHY seorang jenderal dan menduduki jabatan menteri, mungkin tidak akan muncul kubu KLB. Jika AHY seorang jenderal aktif atau pensiunan, kubu KLB tidak akan mengusik soal dinasti Yudhoyono. Jika AHY seorang jenderal maka kubu KLB akan memberi jalan tol untuk terus memimpin PD, sebagaimana dulu kubu KLB memberi jalan tol kpd SBY untuk menggusur Anas Urbaningrum. Â Â
Inilah kelemahan pokok politisi sipil yang bergabung dalam PD. Mereka kurang percaya diri sebagai politisi sipil. Politisi PD ingin dipimpin seorang Jenderal, Islam dan Jawa. Tiga kriteria itu harus ada dalam satu orang sekaligus . Jika kriterianya hanya seorang "jenderal", maka Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, atau Mendagri Tito Karnavian juga jenderal, tidak kalah dekat dengan Jokowi. Jika yang dicari adalah seorang tokoh "Islam", Menkopolhukam Mahfud MD juga tokoh Islam, sangat dekat dengan kekuasaan. Jika yang dicari adalah "Jawa dan Islam" maka Mensekneg Pratiknya, juga memiliki kekuatan. Tapi rupanya idola para politisi PD adalah kriteria Jenderal Jawa Islam dalam satu sosok orang, maka dipilihlah mantan Panglima TNI: Jenderal TNI AD. (purn) Moeldoko yang dianggap memenuhi tiga kriteria itu sekaligus. (wir)