Satu jam setelah matahari ada diatas kepala akhirnya aku tiba
Tiba dengan semangat yang selalu menggebu
Dua puluh lima menit setelah itu akhirnya ia pun datang sosok yang selalu membuatku kagum, sosok yang dengan mudahnya merebut hati tanpa permisi serta melesat ke ulu hati
Saat itu aku lupa akan waktu yang terus berjalan
Benar benar berbicara lewat mulut dan tatap mata, bukan lewat ketik jemari
Merangkai kata yang selalu membuat gelak tawa
Berhenti sejenak merasakan renyah tawanya serta lentik bulu matanya
Riang wajahnya selalu teringat bahkan saat bergumam
Seraya bersyukur atas karunia pada kesempatan kali ini
Jelas sudah tulus nan apik sekali kudengar hatinya
Sadis, aku selalu merasakan perasaan yang sama seperti kala itu