Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Bankir - Menulis Untuk Berbagi

Berbagi pemikiran lewat tulisan. Bertukar pengetahuan dengan tulisan. Mengurangi lisan menambah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagasi Berbayar Mengakibatkan UMKM Oleh-oleh Sepi

5 Februari 2019   22:07 Diperbarui: 5 Februari 2019   22:11 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://alinea.mmtc.ac.id

Jika kita pikirkan lagi, dampak lanjutannya mungkin bisa menghajar industri pariwisata domestik. Di tengah-tengah gencarnya promosi pariwisata dan target kunjungan yang tinggi tahun ini, sarana vital penerbangan justru terkesan menciptakan tembok penghalang.

Industri pariwisata, termasuk di dalamnya UMKM pendukungnya, tentu kelabakan. Mereka kalah posisi tawar (bargaining power) dengan maskapai. Mereka tidak cukup kuat untuk melawan kebijakan maskapai, kecuali  melalui tangan pemerintah.

Ujian Peran Pemerintah

Pemerintahlah yang memiliki peran utama mengatasi masalah ini. Sebagai otoritas penerbangan, pemerintah semestinya tidak berpandangan sempit dan kaku melihat kebijakan bagasi sebatas dari aspek regulasi yang ada (black letter law). 

Semangat melindungi kepentingan yang lebih luas harus dikedepankan. Perlindungan itu tentu tidak hanya berdasarkan kalkulasi finansial saja (misalnya nilai bisnis penerbangan yang mahal) tetapi juga kepentingan lain yang lebih besar, industri pariwisata dan jutaan rakyat pelaku UMKM.

Regulasi bukanlah harga mati yang tidak bisa diganti. Pemerintah berwenang merubahnnya sekiranya tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini. Ingat, regulasi tidak cukup hanya kepastian, keadilan dan kemanfaatan harus menyertainya pula.

Kehadiran pemerintah untuk masyarakat saat ini sedang diuji. Ketegasan dalam mengambil sikap sedang dtunggu oleh masyarakat. Jika berharap kesadaran dan kebaikan hati pelaku bisnis untuk membatalkan kebijakannya sepertinya hampir mustahil. 

Kembali, pemerintahlah yang mampu 'memaksa' maskapai. Jika diniatkan tulus, bukan hanya untuk menguntungkan kepentingan kelompok kecil tertentu, upaya pemerintah semoga akan mengembalikan ketenangan masyarakat.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun