Mohon tunggu...
Harisma izza Z
Harisma izza Z Mohon Tunggu... Lainnya - Bawes

akun ini untuk menyelesaikan tugas kuliah saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melatih Logika anak usia dini

4 Oktober 2020   14:50 Diperbarui: 4 Oktober 2020   14:54 3968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan setiap anak tidak sama karena setiap individu memiliki perkembangan yang berbeda. Ada beberapa aspek dalam perkembangan anak usia dini seperti perkembangan moral agama, fisik motorik kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni kreativitas. Salah satu aspek yang penting untuk dikembangkan yakni aspek perkembangan kognitif. Kemampuan kognitif merupakan salah satu aspek yang dikembangkan pada anak usia dini. Tanpa mengembangkan kognitif anak mengalami kesulitan untuk mengenal sebab-akibat yang terjadi di lingkungannya. Dalam kegiatan sehari-hari kemampuan kognitif sangatlah penting bagi anak. Oleh karena itu, kognitif menjadi aspek yang sangat penting seperti kebutuhan hidup lainnya yang dapat membantu kelangsungan hidup agar anak mudah melangkah ketahap yang selanjutnya sesuai dengan pendapat Santrock dalam Masnipal (2013) perkembangan kognitif melibatkan bagaimana anak berpikir bagaimana mereka melihat dunia danbbagaimana menggunakan apa yang mereka pelajari.

Anak usia dini suka dengan aktivitas yang bersifat eksplorasi, karena pada usia ini anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga ia suka menggali informasi baru melalui lingkungan sekitar Kegiatan yang dilakukan anak usia dini dapat mengoptimalka seluruh aspek  perkembangannya, karena pada masa ini anak berada pada masa keemasan atau sering disebut dengan istilah "golden age Usia keemasan atau golden age merupakan masa dimana hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Pendidik menjadi salah satu faktor yang mendukung peningkatan perkembangan dan pertumbuhan meroka, karena pendidik merupakan fasilitator terbaik dalam memberikan stimulus yang tepat untuk anak usia dini, sehingga anak harus diberikan pendidikan yang tepat sesuai dengan perkembangannya.

Salah satu bagian dari perkembangan kognitif yaitu berpikir logis. Sebagaimana tujuan dari pendidikan anak usia dini adalah agar anak mampu berpikir secara logis dalam kehidupan sehari-hari. Aisyah (2016) menyatakan, berpikir dan bemalar secara logis sangat diperlukan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari, karena penalaran logis merupakan pendukung keberhasilan suatu tindakan, terutama dalam mengambil keputusan. Hal ini tentunya sangat dibutuhkan oleh setiap orang dalam menjalankan kehidupannya.

Menurut Siswono (2008) berpikir logis dapat diartikan sebagai kemampuan siswa untuk menarik kesimpulan yang sah menurut aturan logika dan dapat membuktikan kesimpulan itu benar (valid) sesuai dengan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya yang sudah diketahui. Pembelajaran kemampuan berpikir logis untuk anak usia dini sebaiknya dikenalkan kepada anak melalui permainan atau media yang mendukung perkembangan anak.

Hasil penelitian Piotrowski (2015) menyatakan bahwa penggunaan media dan perkembangan anak sangat terkait, termasuk perkembangan kognitif. Penggunaan media interaktif juga meningkat seiring dengan bertambahnya usia anak. Seperti yang dikemukakan oleh Andrianto (2011) Anak usia dini belajar melalui interaksi langsung dengan benda-benda atau ide-ide. Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan konsep-konsep tertentu (warna, jumlah, bentuk, fungsi dll) secara alami.

Beberapa permasalahan biasanya terdapat pada pembelajaran belum menggunakan media atau alat pembelajaran yang menarik kegiatan pembelajaran yang belum dilaksanakan menggunakan media yang konkrit sehingga membuat anak cepat merasa bosan saat berkegiatan. Anak jarang diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas seperti mencari sendiri media pembelajaran yang akan digunakan, memakai sendiri media yang telah anak cari dan menggunakan media yang anak pilih sesuai dengan keinginan mereka sendiri yang akibatnya berdampak pada aspek kemampuan kognitif anak usia dini. Jarang menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga pada saat pembelajaran anak merasa bosan dan kesulitan memahami apa yang diajarkan.

Kemampuan kognitif anak akan berkembang dengan optimal jika anak memperoleh stimulasi yang tepat. Media pembelajaran dapat digunakan sebagai stimulasi untuk mengoptimalkan kemampuan kognitif anak seperti berpikir logis. Media pembelajaran yang dibutuhkan untuk penunjang perkembangan yang dimiliki anak dalam kegiatan belajar mengajar yaitu media yang menarik minat anak. Media pembelajaran yang dapat digunakan berupa media alam sekitar, dengan melibatkan lingkungan sebagai media pembelajaran, maka anak terlibat langsung dalam proses interaksi dengan memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran.

Media alam sekitar merupakan media yang efektif digunakan saat kegiatan pembelajaran. Yukananda (2012) menyatakan. Bahan media alam yaitu bahan yang langsung diperoleh dari alam. Media bahan alam dapat dimanfaatkan sebagai media dalam belajar, Bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai media adalah batu-batuan, kayu dan ranting. biji-bijian, daun, pelepah, bambu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan media bahan alam sebagai media pembelajaran oleh guru secara tepat akan membantu anak dalam menggembangkan berbagai aspek perkembangan anak baik aspek kognitif, sosial emosional bahasa, motorik, moral dan nilai nilai agama serta kecakapan hidup ( Life Skill).

Pada umumnya anak usia dini sering memperhatikan, membicarakan dan menanyakan berbagai hal yang dilihat, didengar dan dirasakannya. Mereka memiliki minat yang kuat terhadap lingkungan dan benda-benda yang ada disekitarnya seperti media bahan alam tersebut, dan ini sangat bermanfaat bagi aspek perkembangan anak usia dini. Media pembelajaran dapat digunakan sebagai stimulasi untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir logis anak. Media pembelajaran yang dibutuhkan untuk penunjang perkembangan yang dimiliki anak dalam kegiatan belajar mengajar yaitu media yang menarik minat anak. Media pembelajaran yang dapat digunakan berupa media alam sekitar, dengan melibatkan lingkungan sebagai media pembelajaran, maka anak terlibat langsung dalam proses interaksi dengan memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran, dimana pada masa ini anak lebih banyak menyerap pengetahuan melalui benda-benda nyata seperti media bahan alam tersebut. Selain itu, dengan menggunakan media bahan alam anak dapat berpikir sendiri dan dapat mengolah media alam yang sederhana tersebut menjadi sesuatu yang baru yang lebih bermakna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun