Mohon tunggu...
Harisma izza Z
Harisma izza Z Mohon Tunggu... Lainnya - Bawes

akun ini untuk menyelesaikan tugas kuliah saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa Itu Kreativitas Anak Usia Dini?

21 September 2020   01:50 Diperbarui: 21 September 2020   02:31 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap anak yang terlahir di dunia mempunyai karakteristik yang berbeda- beda, memiliki kecerdasan yang berbeda, semua anak mempunyai ciri khas masing- masing, dan juga setiap anak akan memiliki daya kreatif yang berbeda pula. Kreativitas sendiri memiliki berbagai pengertian dari para ahli, kreativitas anak dikoridori oleh keunikan gagasan dan tumbuhnya imajinasi serta fantasi.

Anak-anak yang kreatif sensitif terhadap stimulasi. Mereka juga tidak dibatasi oleh frame-frame apapun. Artinya, mereka memiliki kebebasan dan keleluasan beraktivitas.

Anak kreatif juga cenderung memiliki keasyikan dalam aktivitas. Kreativitas AUD juga ditandai dengan kemampuan membentuk imaji mental, konsep berbagai hal yang tidak hadir di hadapannya AUD juga memiliki fantasi, imajinasi untuk membentuk konsep yang mirip dengan dunia nyata (Isenberg & Jalongo, 1993).

Menurut Alimah dkk, (2013: 141) kreativitas merupakan suatu kemampuan cara berpikir yang beragam ditandai dengan ide- ide yang mengalir lancar, fleksibel atau berpikir berbagai macam cara agar dapat memecahkan suatu masalah yang tengah dihadapi, atau mencari hal baru yang belum pernah ada.

Tim Pustaka Familia, (2006: 252) menjelaskan mengenai kreativitas merupakan kemampuan seseorang menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda baik berupa hasil yang dapat dinilai maupun berupa ide yang menghasilkan karya cipta baru.

Dari pengertian- pengertian tentang kreativitas diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah karya atau ide baru yang telah dihasilkan melalui aktivitas kognitif anak, mampu memberikan cara- cara baru dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi anak, cara berfikir anak akan mendorong suatu kreativitasnya sesuai dengan tumbuh kembangnya.

Anak menjadi kreatif juga karena mereka membutuhkan pemuasan dorongan emosi. Namun yang paling penting, kreativitas anak muncul karena anak perlu strategi untuk membangun konsep dan memecahkan masalah sesuai tingkat intelektualnya

Di antara ciri-ciri anak kreatif adalah ia selalu ingin tahu, ia tidak puas dengan satu jawaban, ia bersikap eksploratif, dan ia suka mencoba hal-hal yang tidak biasa. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua terkait pertanyaan yang terkadang dilontarkan anak.

Bila anak terus bertanya dan dirasakan cukup mengganggu maka orang tua dapat menyiasati dengan memberikan satu buku tulis yang diberi judul "Buku Rasa Ingin Tahuku", jadi anak bisa menuliskan atau menggambarkan) pertanyaannya di buku tersebut. Saat orang tua sedang tidak sibuk, ia dapat mencari jawaban pertanyaan tersebut bersama-sama si anak (Alimah dkk, 2013: 142).

Seorang anak yang kreatif dapat dilihat dari beberapa ciri- ciri sebagai berikut,

  • Bereksplorasi, bereksperimen, memanipulasi, bermain-main, mengajukan pertanyaan, menebak, mendiskusikan temuan
  • Menggunakan imajinasi ketika bermain peran, bermain bahasa, bercerita
  • Menata sesuatu sesuai selera
  • Mengulang sesuatu untuk mengetahui lebih dalam
  • Berkonsentrasi untuk tugas- tugas tunggal dalam waktu cukup lama
  • Bekerja sama dalam menyelesaikan masalah dengan orang tua
  • Aktif dalam hal apapun
  • Anak mengambil inisiatif yang berbeda dari anak lainnya.

Mengembangkan daya kreativitas anak dapat melalui berbagai macam kegiatan, menurut Ranggiasanka, (2011:33) pola asuh terhadap anak usia dini yang baik adalah otoritatif, pola ini sangat baik untuk mengembangkan kreativitas anak.

Pada pola ini anak diberikan otoritas dalam mengembangkan kreativitasnya; dengan mendengarkan omongan anak, mendorong anak untuk berani mengungkapkan pendapatnya, menghargai pendapat anak, tidak memotong pembicaraan anak, serta orang tua tidak melecehkan pendapat anak. Orang tua mendorong anak agar tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai hal di lingkungannya.

Tipe permainan edukatif yang dilakukan anak mengalami perubahan, dari sekedar meniru menjadi menciptakan sesuatu yang baru. Misalnya pada permainan konstruktif atau membangun. Sebelum masuk sekolah, anak cenderung memuat benda-benda yang pernah dilihat sebelumnya. Misalnya, anak-anak merasa senang dan puas jika berhasil membuat kue dari lilin warna sesuai dengan kue yang pernah dilihat di rumah temannya. 

Anak prasekolah memulai meninggalkan permainan yang terlalu menggunakan khayalan atau imajinasi seperti permainan pura-pura atau berbicara sendiri dengan boneka dan mainan lainnya. Meskipun demikian begitu, imajinasi anak tidak sepenuhnya hilang. Hanya saja penggunaan imajinasi mengalami pergeseran kepada kegiatan lain yang tidak memerlukan benda mainan.

Tim Pustaka Familia, (2006:264) menyatakan bahwa dalam berkreativitas adakalanya anak bermain dengan menggunakan mainan yang memiliki nilai edukasi yang tinggi. Mainan edukatif anak berperan besar dalam mengembangkan kreativitas anak Dengan mainan edukatif yang dibuat orang tua, perkenalan anak dengan bentuk, alam atau binatang, merupakan permainan yang efektif untuk memupuk kreativitas anak. Mainan-mainan itu apabila diberikan anak sejak dini dengan pengawasan orang tua, maka akan melekat di benak anak daripada hanya dituturkan melalui lisan atau cara verbal.

Kreativitas memiliki manfaat besar bagi kehidupan anak kelak dikemudian hari. Sebab di dalam jiwa seorang anak yang kreatif memiliki nilai-nilai kreativitas sebagai berikut,

  • kreativitas memberi anak-anak kesenangan dan kepuasan pribadi yang sangat besar penghargaan yang mempunyai pengaruh nyata terhadap perkembangan kepribadiannya
  • menjadi kreatif penting bagi anak kecil untuk menambah bumbu dalam permainannya pusat kegiatan hidup mereka, jika kreativitas dapat membuat permainan menyenangkan, mereka akan merasa bahagia dan puas, ini sebaliknya akan menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang baik
  • prestasi merupakan kepentingan utama dalam penyesuaian hidup mereka, maka kreativitas membantu mereka untuk mencapai keberhasilan di bidang yang berarti bagi mereka dan dipandang baik oleh orang yang berarti baginya akan menjadi sumber kepuasan ego yang besar
  • dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada anak.

Terima Kasih Telah membaca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun