Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kekerasan Seksual Mengintai Kita

8 September 2020   15:30 Diperbarui: 8 September 2020   15:36 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Instagram Seniman Kuno

Sebut saja Mawar, berkenan menceritakan peristiwa yang yang saya alami satu tahun lalu, tetapi rasanya masih terus menghantui. Saya mengalami kekerasan seksual dari orang asing ketika berkemah di bumi perkemahan. 

Saya begitu membenci kejadian tersebut. Hanya ada satu teman saya yang tahu karena ia adalah saksi dari peristiwa tersebut, saya belum menceritakan kepada siapapun sebelum ini. 

Saya benar-benar tidak ingin mengingatnya sama sekali namun ingatan tentang peristiwa tersebut tetap sering muncul kapanpun dimanapun. Saya sering kesulitan untuk berkonsentrasi meski saya berusaha untuk menyibukkan diri agar persitiwa tersebut terlupakan dengan sendirinya. 

Namun, memang ingatan tersebut muncul karena hanya karena hal-hal kecil. Seperti misal ketika tidak sengaja bertemu dengan laki-laki berkumis, ingatan tentang itu muncul lagi. 

Meski laki-laki berkumis tadi tukang parkir di sebuah toko dan tidak kaitannya dengannya apa-apa tapi langsung mengingatkan saya pada orang asing yang melakukan pelecehan terhadap saya. 

Saya jadi membatu dan tidak bisa berbuat apa-apa seperti orang linglung, begitu khawatir jikalau teman-teman memiliki prasangka kalau saya adalah korban dan kemudian tidak berteman lagi.

Keterbukaan Diri 

Tindakan asusila memiliki  keterkaitan dengan istilah norma susila. Pelecehan dan perkosaan menjadi salah satu bentuk kekerasan seksual, istilah tindak asusila kerap kali  mengakibatkan dampak traumatis kepada korbannya. 

Norma-norma yang dianggap benar oleh masyarakat adalah perempuan harus menjaga moral laki-laki. Jika laki-laki melakukan tindak asusila, pastilah perempuan yang menjadi penyebab. Sedangkan dalam perkosaan dan ragam kekerasan seksual lainnya senantiasa melibatkan agresi, berupa ancaman, paksaan dan tindak kekerasan fisik lainnya.

Perempuan yang berjilbab tertutup rapat di ranah privat pun bisa menjadi korban. Lantas bagaimana kita akan berbicara tentang norma susila. Maka kekerasan akan tetap menjadi kekerasan. 

Agresi yang didapatkan korban acapkali terjadi berulang, mulai dari ancaman ketika menolak membagi foto sehingga ancaman bertahun-tahun selama perempuan menjadi budak seks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun