Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siapkah Pesantren Menghadapi Pandemi Corona Pasca Kenormalan Baru

6 Juni 2020   05:18 Diperbarui: 6 Juni 2020   05:21 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesantren.~ Sumber: Nu Online

Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan di Indonesia juga terdampak pandemi corona sejak awal maret tahun ini. Kita bisa kalkulasi jumlah santri yang ada di Indonesia kurang lebih 18 juta orang santri putra mapun putri dengan persebaran di sekitar 28.198 pesantren yang berada di penjuru negeri ini. Mereka menjadi tumpuan masa depan bangsa, siapkah mereka melewati pandemi ini dan bagaimana nasibnya setelah awal ramadan mereka dipulangkan.

New Normal atau kenormalan baru sebentar lagi akan diterapkan, kehidupan jugaa akan bergrliat lagi. Begitu juga dunia pendidikan juga akan dimulai dengan standart baru, termasuk pondok pesantren tentunya? Siapkah pesantren menghadapi itu sama? Mayoritas tentu menjawab Tidak.
Infrastruktur di pesantren-pesantren yang ada saat ini tentu masih banyak yang tidak memenuhi standart untuk protokol kesehatan kenormalan baru yang sebentar lagi akan diaplikasikan. Sebagai percontohan masih mengggunakan bak besar untuk berwudhu, para santri tinggap celup-celup tangan, kamar terbatas yang dihuni oleh puluhan santri, sanitasi dan beragam problem lainnya. Lantas apa yang perlu diantisipasi, padahal mereka calon anak-anak bangsa.

Hal ini problem kita bersama. Kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemi dimana new normal akan diterapkan diharapkan juga menyentuh pesantren. Memikirkan pesantren menjadi hal yang begitu mendesak. Kita tidak perlu berbicara apa yang pesantren lakukan untuk bnagsa ini. Sejarah sudah membuktikan kiprah membangun bangsa Indonesia dari Nol. 

Pesantren melahirkan santriwan santriwati yang berkontribusi bagi bangsa ini. Santri begitu mencintainya negeri, namun kenapa saat termarjinalkan, telebih di masa pandemi.
Kita tentu tidak menginginkan ketidak siapan menghadapi new normal, tekhusus di dunia pendidikan termasuk pesantren justru banyak menelan korban jiwa. Apalagi sahabat, adik kami para santri, para kyai, dan pengasuh pesantren. Menengok keterbatan pesantren, tentu mereka belum siap untuk melewati new normal. 

Pemerintah selayaknya tidak tutup mata dalam sektor pendidikan, termasuk pesantren kebijakan taktis amat sangat diperlukan untuk memutus dan meminimalisir persebaran virus corona.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun