Mohon tunggu...
Haris Fauzi
Haris Fauzi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembelajar

Penyuka Kajian Keislaman dan Humaniora || Penikmat anime One Piece.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kolotnya Mereka yang Membubarkan Sedekah Laut dengan Dalih Kemusyrikan

14 Oktober 2018   12:53 Diperbarui: 16 Oktober 2018   09:30 5077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prosesi sedekah laut di Bantul yang dibubarkan oleh sekelompok orang yang kurang piknik. || Sumber gambar : Twitter @Stella K

Beberapa waktu lalu, ada video yang menyatakan bahwa gempa yang terjadi di Palu karena sehari sebelumnya ada pesta seks di daerah tersebut.

Begitu sempitnya pandangan keagamaan  tersebut dan tentu membahayakan bagi orang yang menelan mentah-mentah berita itu.

Berbeda yang terjadi di Bantul, Yogyakarta di mana sekelompok orang yang baru turun gunung membubarkan persiapan tradisi leluhuhr sedekah laut.

Jargon yang seringkali dipakai untuk membubarkan adalah tentang kemusyrikan dan tidak mau menerima budaya leluhur moyang mereka.

Hal ini berkaitan dengan gerakan puritanisme, konservatisme agama kelompok kecil yang semakin mendapat perhatian di masyarakat. Ini adalah indikasi nyata bagi keberagaman Indonesia. 

Mereka secara terang-terangan dan berani bertindak anarkis mengatasnamakan agama. Tentu ini akan berdampak luas.

Tindakan mereka yang sering membidahkan dan mengkafirkan tentu memiliki pengaruh langsung. Mereka tidak mengakui adanya asimilasi budaya leluhur kita dengan agama yang kita anut.

Paham puritanisme, tekstual dan egois dalam praktik beragama ini sangat membahayakan. Tentu diawali dengan intoleransi, sebuah pemahaman yang tidak selaras dengan paham mereka adalah salah, mengklaim yang paling benar dan muncullah eksklusivisme. 

Intoleransi akan melahirkan radikalisme, sikap intoleran yang ketika disertai tindakan inilah radikalisme.

Ketika mereka sudah merasa benar dan berani melawan, kejadian dektruktif tadi adalah bentuk nyata, bagaimana jika tidak sepaham dan berbeda dengan mereka nanti, dirusak dan dihancurkan dengan arogansi?

Dan akhirnya sikap ini akan melahirkan apa yang kita sebut dengan terorisme. Mereka akan meneror apa yang dianggap tidak sama, merusak, bahkan membunuh kalian atas nama agama mereka. Ini tentu membahayakan bagi Kebhinnekaan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun