Jangan biarkan senyum ini hilang
Diterpa bisik angin yang mulai kencang di pelataran rumah tempat kita tinggal
Senyum yang menggulung saat engkau dalam kilas pesan senang
Saat engkau aku bisikkan bait-bait  rasa yang mulai melintang
Jangan biarkan senyum ini hilang
Aku terbata mengajimu dalam huruf-huruf tanpa harrokat,
Aku tertatih manafsirkan lafal-lafal tanpa sakal,
Dan aku harus mulai merenung ketika kalimat-kalimat sederhana untuk engkau dengar aku meramunya dalam gelap malam
Inilah aku dengan jiwa yang terpotong
Di pinggiran jurang air mata aku diam saat engkau ucapkan bait kerinduan untuk orang yang tak kukenal
Inilah aku dengan jiwa yang terpotong