Mohon tunggu...
Rishar SaidahTulan
Rishar SaidahTulan Mohon Tunggu... Lainnya - Be close to god, thus we will find the peace.

Larik puisi bagian ku menuntun sukma tuk tak sembilu, aku si penyair fajar yang membentang bagai rembulan. Itu saja kiasan liniku, semoga bisa membantu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langit Pagi di Kota

10 Mei 2023   06:41 Diperbarui: 10 Mei 2023   06:52 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Biru cerah menyebar sempurna di sela-sela atap rumah

Dari jendela kaca membias cahaya surya menyejukan mata

Terlihat bergegas beberapa pekerja dengan sigap dan cepat menenteng kantong merah 

Sembari menyapa dan tersenyum kepada pemilik mesin yang masih menyala

Seakan, langit pagi di kota ini sedang menyapa mereka

Bersahutan pula nyanyian kecil dan mungil yang bertengger di ranting- ranting pohon tua,

yang kini mulai di makan usia

Deretan rumah yang rapi dengan berbagai warna, juga sedang tersenyum ria pada Surya 

Menambah keindahan yang memantul pada langit pagi di kota ini.

Berseragam putih merah, sedikit senyuman dan menggenggam sepotong roti sambil berjalan

Tak lupa juga melambaikan tangan dengan ceria berangkat ke sekolah.

Sepertinya, langit pagi di kota ini ramah dan bersahaja. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun