Bermula datangnya fajar hingga larut menggenggam ujungnya..
Menarik ulur wibawanya sebagai cahaya di malam purnama..
Cahayanya tak pernah padam dengan sendiri..
Dia berdiri untuk menyinari sela-sela tiang yang kering..
Memberi kehidupan dengan asupan Akhlaki..
Cahayanya pun lebih terang dari goresan pena yang mencampuri tinta dengan warna imajinasi..
Wahhh...! Gelap terang pun tak peduli pada rendahnya opini..
Hingga menimbulkan banyak persepsi yang dipungkiri..
Cahaya..cahaya..
Kau memang cahaya, tapi pantaskah kau sembunyikan percikanmu..
Kenapa..?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!