Mohon tunggu...
Hariman A. Pattianakotta
Hariman A. Pattianakotta Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Penyuka musik

Bekerja sebagai Pendeta dan pengajar di UK. Maranatha

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Terorisme di Sigi, Politik Hukum, dan Sikap Moderat

1 Desember 2020   09:00 Diperbarui: 1 Desember 2020   09:03 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketika umat Kristen memasuki Minggu-Minggu Adven, hati kita semua bagai tersayat sembilu. Perih dan pedih. 

Kita tidak lagi hidup di zaman barbar. Namun, kita masih melihat tindakan barbar dilakukan oleh manusia yang seolah tak punya hati. 

Dari Perancis, lalu ke bangsa dan negara kita sendiri. Dari Nice, lalu ke Sigi. Sungguh, rentetan peristiwa yang sangat sadis ini tak bisa kita diamkan. 

Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang menjadi pelaku pembunuhan sadis di Sigi adalah teroris. Dan, teroris itu musuh kemanusian, musuh negara hukum, bahkan musuh setiap agama. 

Apa yang menimpa umat Gereja Baptis di Sigi itu sama sekali bukan masalah Kristen dan Islam. Hal ini harus kita catat baik-baik. 

Yang terjadi di sana adalah sekelompok orang yang tak punya hati yang mendompleng simbol-simbol agama, yang dengan ideologi teroris berperangai laiknya hewan. Mereka menjadi serigala bagi manusia di Sigi. 

Dalam tulisan yang dirilis oleh salah satu lembaga kemanusiaan dan perdamaian di Sulawesi Tengah, Mosintiwu, diketahui bahwa MIT tidak hanya membantai orang yang kebetulan beragama Kristen. Mereka juga membunuh orang yang beragama Islam. 

Hal itu membuat kita harus berpandangan bahwa teroris itu ya teroris. Mereka musuh semua manusia dan agama.

Politik Hukum

Karena teroris itu musuh semua manusia, musuh agama, dan musuh negara, maka pemerintah dan aparat keamanan tak perlu sungkan memberantas teroris. 

Mereka harus dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Bahkan, jika mereka tidak bisa dibina dan tidak mau menyerahkan diri, maka pantas dibinasakan demi kemanusiaan dan peradaban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun