Mohon tunggu...
Hari Akbar Muharam Syah
Hari Akbar Muharam Syah Mohon Tunggu... Auditor - Karyawan

Karyawan di Salah Satu Perusahaan Swasta Nasional. Menulis tentang Jalan-jalan, sosial dan sastra. Pendatang baru di dunia tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Di balik Kisah Mistis Merapi

5 Juni 2016   22:50 Diperbarui: 5 Juni 2016   23:34 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu trek yang harus dilewati pendaki (Dok. Pribadi)

Asuransi yang pendaki bayar hanya sampai di Pasar Bubrah, selebihnya segala risiko menjadi tanggung jawab masing-masing. Tak heran jika anjuran untuk tidak naik ke puncak terpampang berkali-kali di sekitar Pasar Bubrah.

Namun rasa penasaran melumat ketakutan itu semua. Meski kabut semakin tebal, kami bulatkan lagi semangat untuk menggapai puncak Merapi. Setelah perjalanan sekitar 1 jam, akhirnya kami tiba di puncak pukul 06.30. Agak terlambat namun tak sedikitpun mengurangi keindahan pemandangan dari puncak Merapi.

Pemandangan dari Puncak (dok. pribadi, by Yandi Brata))
Pemandangan dari Puncak (dok. pribadi, by Yandi Brata))
                                                                                                     

Dari timur, lamat-lamat matahari terbit disela-sela gumpalan awan sisa hujan semalam. Interferensi cahayanya menyinari kota Boyolali dengan elegan. Sedangkan di barat, gunung Merbabu terlihat anggun menancap pada perut bumi. Vegetasi hijaunya membuat mata tak lelah untuk menatapnya berjam-jam. Di tengah kawah, terhampar jurang curam menganga berasap tebal kekuningan. Di dasar jurang yang terlihat hanya hamparan batu berwarna kelabu yang diselingi asap yang semakin tebal. Puncak garuda terlihat menjulang di sisi utara. Kami tak berani lama-lama berfoto di sekitar tebing karena memang terlalu berbahaya.

Setelah puncak ditaklukan, kami pulang dengan sejuta kesan yang kami simpan dalam benak masing-masing. Kesan yang tak sedikitpun mengungkit mengenai kisah mistis Merapi, namun membawa kisah mengenai keindahan dan keanggunannya. Kami turun dengan menyusuri jalur yang sama saat kami mendaki. Hanya dibutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk menuruni jalur terjal punggung Merapi.

***

Dibalik seribu kisah msitis Merapi, ternyata keindahannya lah yang membuat kami terperangah dan meninggalkan kesan yang begitu melekat. Melihat kokohnya batu serta tebingnya yang runcing berwarna kelabu terang, melihat kepulan asap belerangnya yang siap keluar setiap waktu, melihat terhamparnya kota Boyolali atau bahkan melihat anggunnya Merbabu dari ketinggian puncaknya, adalah paket lengkap pemandangan yang luar biasa indah, pemandangan  yang membuat kami kagum pada gunung ini dan ingin kembali merengkuh setiap jengkal tubuhnya.

Setelah mendaki, saya kumpuklan beragam literatur mengenai gunung ini. Berdasarkan penelitian Berthomier, Gunung kokoh ini terbentuk karena aktivitas di zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Menyebabkan munculnya aktivitas vulkanik di sepanjang bagian tengah Pulau Jawa. Tahap pembentukan pra Merapi telah dimulai sejak 400.000 tahun yang lalu.

Kini Merapi menjelma menjadi gunung tipe vulkanian yang memiliki ruang lava andesit sangat kecil bila dibandingkan gunung-gunung vuklanis lain seperti Kilauea dan Reunion. Hal ini menyebabkan hanya dengan volume lava yang tak terlalu besar, gunung ini dapat dengan mudah melalui tahap erupsi. Hal ini didukung dengan kantong magma dangkal, sehingga erupsi dapat terpicu hanya dengan peningkatan tekanan yang tidak terlalu besar. Tekanan tersebut sudah dapat mengalirkan magma cukup lancar sampai permukaan tanpa perlu waktu panjang.

source

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun